Susul AS dan Inggris, Israel Siap Evakuasi Warga Yahudi di Ukraina

Baca Juga

MATA INDONESIA, TEAL AVIV – Penempatan ratusan ribu pasukan Rusia di daerah perbatasan Ukraina membuat banyak pihak memprediksi negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin itu akan mengivasi Ukraina – negara bekas bagian Uni Soviet.

Amerika Serikat (AS) bahkan telah menarik kerabat diplomat yang ditempatkan di Kiev, Ukraina untuk meninggalkan negara tersebut. Departemen Luar Negeri juga mengimbau warga AS untuk tidak bepergian ke Ukraina karena peningkatan ancaman aksi militer dari Rusia dan Covid-19.

Setelah AS, Inggris menarik beberapa staf kedutaan besar di Ukraina, sebagai respons atas meningkatnya ancaman dari Rusia. Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan, meski ada penarikan staf, kedutaan tetap buka dan akan terus melakukan pekerjaan penting.

Terbaru, dengan kemungkinan invasi Rusia terhadap Ukraina, Israel juga bersiap untuk mengevakuasi puluhan ribu warga Yahudi dari Kiev. Menurut Haaretz, para menteri pemerintah Israel bertemu hari Minggu dalam pertemuan tertutup untuk membahas strategi untuk mengevakuasi puluhan ribu warganya.

Melansir World Israel News, Selasa, 25 Januari 2022, hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Diaspora, dan organisasi Nativ, yang bekerja untuk memperkuat hubungan antara orang Yahudi berbahasa Rusia dan pemerintah Israel.

Jika terjadi invasi, tidak diketahui apakah warga Ukraina yang memenuhi syarat ingin pindah ke Negara Yahudi, tetapi untuk berjaga-jaga, pemerintah Israel sedang mempersiapkan kemungkinan skenario penyerapan massal.

Setelah jatuhnya Uni Soviet tahun 1991, Israel menyerap lebih dari 1 juta Yahudi berbahasa Rusia. Kemudian tahun 2021 ada sebanyak 2.123 imigran baru dari Ukraina, meningkat 4 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah di Jogja masih Didominasi Bahan Organik, DLH Jogja Minta Masyarakat Terapkan Biopori

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Tim Penanganan Sampah, DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana, menyoroti dominasi sampah organik dalam produksi sampah di wilayahnya yang mencapai lebih dari 50 persen. Mareta menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah ini, terutama dari rumah tangga di Kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini