MATA INDONESIA, JAKARTA-Setahun sudah Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin memimpin Indonesia. Dalam perjalanannya, banyak pencapaian-pencapaian yang sudah dihasilkan.
Pandemi Corona (Covid-19) tidak menghalangi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf dalam melakukan tugasnya, salah satunya pembangunan infrastuktur di Indonesia masih terus berlanjut.
Tak hanya pembangunan jalan tol di darat saja, pemerintah Jokowi-Ma’ruf juga mulai mengandalkan tol laut dan terus melakukan perluasan. Tujuan di bangunnya tol laut adalah mengurangi disparitas harga, baik antarwilayah, antarpulau, antardaerah, serta memangkas biaya logistik yang mahal.
Keberadaan tol laut saat ini menjadi suatu kebutuhan terutama bagi pengiriman logistik
Harus diyakini bersama, dengan adanya tol laut dapat menekan disparitas harga barang antar-daerah khususnya di timur Indonesia dibandingkan dengan harga barang-barang sejenis di daerah barat Indonesia.
Tak hanya itu ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan, daerah terluar, daerah terisolasi, dan daerah tertinggal.
“Kita harus bekerja keras untuk membangkitkan kembali budaya maritim Nusantara, menjaga sumber daya laut, membangun infrastruktur dan konektivitas maritim, memperkuat diplomasi maritim, dan membangun pertahanan maritime,” kata Jokowi.
Sejak diluncurkan pada tahun 2015, program Tol Laut terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi infrastruktur, trayek, armada, jumlah muatan, maupun kapasitas.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, terus bersinergi dan bekerjasama dengan seluruh stakeholder baik dari Pemerintah Daerah maupun Kementerian Lembaga serta operator agar implementasi program tol laut dapat mencapai hasil dan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat Indonesia.
“Seperti kita ketahui jumlah trayek tol laut meningkat lebih dari tiga kali lipat, dari hanya tiga trayek pada 2015 kemudian enam trayek rute (2016) yang seluruhnya merupakan penugasan berkembang menjadi 26 trayek pada tahun 2020 dan 100 pelabuhan singgah,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pada tahun kelima penyelenggaraan tol laut ini, Kementerian Perhubungan sudah menyiapkan beberapa instrumen guna memaksimalkan operasional tol laut, diantaranya pengadaan kapal baru, penetapan trayek rute dari beberapa pelabuhan pangkal ke berbagai kota dan pulau di wilayah 3TP dan Kawasan Timur Indonesia (KTI), serta penambahan sarana bongkar muat pelabuhan di wilayah 3TP dan KTI.
Hingga saat ini, negara telah hadir dan sudah membangun lebih dari 50 pelabuhan, 293 unit kapal yang terdiri dari 116 unit kapal perintis, 14 unit kapal kontainer, 6 unit kapal ternak dan 18 unit kapal rede dengan 2 unit digunakan sebagai kapal rumah sakit yang telah dioperasikan dan 138 kapal pelayaran rakyat telah dihibahkan kepada pemerintah daerah.