MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah penghuni di wisma Karantina di Pademangan, Jakarta Utara dikabarkan tak mau pulang ke rumah. Kabar ini disampaikan oleh Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad).
Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono mengatakan, sejauh ini pihaknya tetap berupaya memberikan pelayanan yang maksimal bagi penghuni. Sebagai pihak pengelola, Kogasgabpad menyediakan fasilitas pendukung bagi penghuni. Fasilitas tersebut bertujuan menjamin kenyamanan para penghuni yang datang dari berbagai negara.
“Kenyamanan yang diberikan berupa makan dan minum gratis serta akomodasi yang dilengkapi dengan air conditioner (AC) dan pemanas air,” ujar Pangkosgabpad wilayah DKI dan Bodetabek itu dalam keterangan tertulis, Jumat 29 Mei 2020.
Selain itu, dalam kompleks wisma, ada beberapa unit ditempatkan untuk membantu operasional pelayanan bagi para penghuni. Misalnya pos pelaporan, tempat pengambilan paspor dan layanan BP2MI, money changer dan pelayanan travel.
Saat ini tercatat sebanyak 750 orang yang seharusnya sudah dijadwalkan untuk kembali ke daerah asal. Namun mereka memilih bertahan di Wisma Karantina karena khawatir tidak dapat masuk kembali ke Jakarta. Mereka menunggu tahapan new normal untuk mencari lapangan pekerjaan baru.
“Kami melaksanakan patroli di tower 8 dan 9, ada pembedaan data yang seharusnya kembali dan yang masih tinggal ada selisih 750 orang, data yang tinggal seharusnya 1.050 kenyataannya ada 1.800 orang,” katanya.
Meskipun begitu, Kogasgabpad tetap merekomendasikan para penghuni untuk meninggalkan wisma karantina. Lantaran masa berlaku surat dan hasil pengujian swab yang menunjukkan hasil negatif COVID-19 hanya berlaku selama 7 hari.
Sementara bagi mereka yang ingin tetap tinggal di wisma karena menunggu situasi pembatasan sosial akan tetap ditampung.
Eko juga mengatakan, saat ini pihaknya tetap menyiapkan menara 8 dan 9 Wisma Karantina Pademangan untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19.