MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan bahwa sudah banyak Orang Asli Papua (OAP) yang diterima bekerja di Freeport.
Menurutnya, total karyawan di PTFI dan kontraktornya ada sekitar 27 ribu. Dari jumlah itu, ada lebih dari 40 persen OAP yang bekerja di sana. Sementara sisanya berasal dari berbagai macam suku di Indonesia.
Tak hanya itu, beberapa di antara mereka bahkan juga telah menempati posisi-posisi strategis di perusahaan. “Contohnya salah satu anggota direksi ada orang Papua dan juga saya punya 9 vice president orang asli Papua. Middle manajer juga cukup banyak yang orang Papua dan ini terus kami tingkatkan,” katanya, melansir Detikcom, Senin 30 Agustus 2021.
Menurut Tony, keterlibatan OAP dalam proyek Freeport merupakan komitmen perusahaan untuk untuk terus meningkatkan jumlah karyawan asli Papua. Bahkan untuk mengasa kemampuan, orang-orang Papua diberikan pelatihan yang baik.
“Tujuannya untuk memastikan karyawan kami memiliki kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan dan memastikan pengembangannya agar mereka bisa ke jenjang yang lebih tinggi, karena memang terbukti sudah banyak keberhasilannya,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia mengungkapkan bahwa di kalangan generasi milenial Papua juga banyak yang mengisi posisi sebagai Engineer di Freeport.
“Kita lihat di tambang, ada orang Amungme asli yang sudah bekerja 20 tahun sekian di Grasberg kini sudah jadi manajer,” katanya.
Menurutnya, ini merupakan bukti semangat perusahaan untuk mengajak warga asli Papua untuk bisa terus maju. Hal ini juga dilakukan saat rekrutmen pekerja yang memprioritaskan warga asli Papua. “Kalau nggak ada baru kami cari keluar Papua,” ujarnya.
Tulisan yang bagus dan bermanfaat, mengedukasi masyarakat utk mengubah kebiasaan menyisakan makanan. Semoga artikel ini bisa dibaca semua masyarak Indonesia shg kita semua bisa belajar utk menjaga lingkungan dari sampah makanan.