MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng Mohammad Faqih menegaskan hingga kini belum ada laporan virus corona baru atau 2019-nCov sebagai penyebab tunggal kematian seseorang di Indonesia.
“Sudah ada kasus kematian, tapi berdasarkan laporan terakhir WHO (organisasi Kesehatan Dunia) penyebabnya bukan tunggal karena virus 2019-nCoV. Itu karena saat terinfeksi virus tersebut yang bersangkutan sudah memiliki penyakit lain,” kata Daeng di Jakarta, Minggu 26 Januari 2020.
Menurutnya orang yang sedang menderita penyakit tertentu, kemudian terinfeksi virus corona, kondisinya akan parah sampai hingga bisa menyebabkan kematiannya.
Penyakit bawaan pasien yang terjangkit virus corona antara lain diabetes, gagal ginjal dan sebagainya.
Saat ini, pakar sedang meneliti virus tersebut sebagai penyebab tunggal kematian seseorang di Indonesia.
Lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia tertular virus corona jenis baru tersebut, yang sebagian besar di China, dan sebanyak 56 orang di China meninggal karena wabah tersebut.
Pada Minggu 26 Januari 2020 China memastikan ada 1.975 kasus pasien yang tertular virus corona baru.
Virus corona sebenarnya banyak didapati di hewan. Sementara, awalnya yang terinfeksi virus corona 2019-nCoV di Wuhan, China, banyak yang menderita penyakit itu setelah makan sup ular. Tapi ditengarai kalelawar pun punya virus itu dan bisa menularkannya. Untuk itu, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk menemukan hewan pembawa virus itu.
Untuk itu, pola hidup bersih dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi virus corona harus dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan agar tidak tertular virus itu.