Sudah 280 Tentara Tewas dalam Perang Armenia vs Azerbaijan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pertempuran yang masih terjadi antara Armenia dan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh hingga kini telah menewaskan sebanyak 280 pasukan dari kedua anegara, sejak perang pertama meletus pada 27 September 2020 lalu.

Kantor berita Interfax menyebut, dengan jumlah korban sebanyak itu, ini menjadi perang paling berdarah antara kedua negara dalam 25 tahun terakhir.

Pihak internasional pun meminta agar perang segera dihentikan. Presiden Rusia Valdimir Putin mendesak kedua negara untuk menyetop pengerahan pasukan dan mencari jalan damai bersama.

Putin mengatakan dia terus menerus berkomunikasi dengan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan membahas konflik ini.

Dia juga menekankan apa yang dia sebut retorika keras anti Rusia dari capres Demokrat AS, Joe Biden, tapi mengatakan dia didorong komentar Biden terkait kontrol senjata.

Jumlah korban tersebut belum termasuk dari pihak sipil yang berada di wilayah tersebut, yang terimbas sengitnya pertempuran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini