Stimulus The Fed dan Uni Eropa, Dorong Rupiah Lanjut Menguat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan melanjutkan penguatan pada Selasa, 14 Maret 2020. Kemarin, rupiah ditutup di posisi Rp 15.630 per dolar AS atau menguat 1,20 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan laju rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.500 hingga Rp 15.700 per dolar AS.

Ia mengatakan, penguatan rupiah akan ditopang oleh sikap para pelaku pasar yang masih akan merespon detail stimulus yang diumumkan Bank Sentral AS (The Fed) pada Kamis lalu. Bank sentral ini mengumumkan detail salah satu stimulusnya berupa pinjaman lunak ke dunia usaha senilai 2,3 triliun dolar AS.

Selain itu, pasar juga terus memantau kebijakan Uni Eropa yang juga mengucurkan stimulus senilai 500 miliar euro. Tujuannya untuk membantu perekonomian negara-negara anggota zona eropa yang tertekan akibat pandemi corona (Covid-19).

Sementara dari dalam negeri, laju rupiah dibayangi oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menyepakati kerja sama repurchase agreement (repo) line dengan bank sentral AS (The Fed).

“Bank Sentral AS nantinya akan menyiapkan stok dolar hingga 60 miliar dolar AS, jika BI membutuhkan,” kata Ibrahim Senin sore.



Selain itu, rencana BI untuk mengumumkan suku bunga pada Selasa 14 April 2020 bisa juga bisa menjadi penggerak pasar keuangan dalam negeri.

Seperti diketahui, Rupiah bergerak lebih stabil belakangan ini. Bahkan menguat tajam pada pekan lalu sebesar 4,77 persen.

“Hal tersebut tentunya membuka peluang BI untuk kembali menurunkan suku bunga, dan bisa disambut positif oleh pelaku pasar,” ujar Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini