Sri Lanka Sepakat Pinjam Dana IMF

Baca Juga

MATA INDONESIA,COLOMBO – Sri Lanka sepakat meminjam dana sebesar US$ 2 Miliar ke International Monetary Fund (IMF).

Penggunaan dana tersebut selanjutnya tergantung pada pemerintah Sri Lanka itu sendiri.

Melansir dari reuters, kesepakan dana tersebut menjadi langkah awal bagi Sri Lanka.

Sri lanka telah melakukan langkah reformasi dan proses kedepannya harus berlanjut dengan tekad yang kuat.

IMF dalam hal ini berperan memastikan Sri Lanka mencapai kesepakatan dengan kreditur swasta.

IMF menambahkan pembebasan hutang dari kreditur serta pembiayaan dari mitra multilateral akan diperlukan untuk membantu memastikan keberlanjutan utang dan menutup pembiayaan.

Program pendanaan IMF tersebut berlangsung selama 48 bulan. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan pemerintah,mendukung kebijakan fiskal,menetapkan harga baru untuk bensin dan listrik,menaikkan belanja sosial,dan membangun kembali cadangan devisa.

Udheesan Jonas, Kepala Strategi Bank Investasi Sri Langka, mengungkapkan bahwa komentar IMF sebagian besar positif.

IMF menyatakan bahwa ukuran pendapatan yang Sri Lanka ambil sangat besar dan mereka merasa senang dengan keputusan yang mereka ambil untuk kebijakan fiskal tersebut.

Jonas menambahkan, Sri Lanka kali ini akan mengambil langkah privatisasi terhadap sektor yang masih produktif.

Untuk itu pihaknya mengatakan bahwa Sri Lanka akan memutuskan hubungan kerjasama dengan perusahaan yang merugi,selain itu juga akan ada langkah penghematan belanja.

Anggaran yang digunakan untuk merevisi devisit Sri Lanka di 2022 meningkat sebanyak 9,8 persen. Sebelumnya Produk Domestik Bruto (PDB) Sri Lanka berada di angka 8,8 persen.

Dalam hal ini Sri Lanka memerlukan dana untuk merestrukturisasi utang mencapai US$ 30 miliar.

Sri Lanka sudah lama mencari pinjaman dana sebesar US$ 3 miliar untuk selamat dari krisis terparah nya sejak merdeka dari Inggris pada 1948.

Krisis di Sri Lanka ini meyebabkan kelangkaan bahan bakar dan bahan pokok makanan selama berbulan-bulan.

Saat ini Sri Lanka berada dalam kekacauan politik dan inflasi tinggi yang naik 65 persen dari tahun ke tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini