Soal Xinjiang, Cina Minta Inggris Tak Ikut Campur

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Parlemen Inggris mengeluarkan mosi yang menyatakan bahwa Cina melakukan genosida terhadap kelompok minoritas, Muslim Uighur yang berada di wilayah Xinjiang.

Menteri Negara untuk Asia, Nigel Adams juga mengungkapkan ada bukti yang dapat dipercaya mengenai penggunaan kerja paksa secara luas, kamp interniran, dan penargetan kelompok etnis. Tindakan tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia nyata dan sistematis.

Sebelumnya, pada medio Februari, Parlemen Kanada telah lebih dulu mengeluarkan mosi yang mengatakan bahwa perlakuan Cina terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang merupakan genosida atau pembantaian!

House of Commons Kanada memberikan suara 266-0 untuk mosi yang dibawa oleh Partai Konservatif oposisi. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau dan Kabinetnya abstain dalam pemungutan suara, meskipun pendukung Liberal secara luas mendukungnya.

Kedutaan Besar Cina di Inggris mengutuk langkah parlemen tersebut. Pihak kedutaan juga meminta Negeri ratu Elizabeth untuk mengambil langkah konkret untuk menghormati kepentingan dalam negeri Beijing dan segera memperbaiki langkah yang salah.

“Tuduhan yang tidak beralasan oleh segelintir anggota parlemen Inggris bahwa ada ‘genosida’ di Xinjiang adalah kebohongan paling tidak masuk akal abad ini, penghinaan dan penghinaan yang keterlaluan terhadap rakyat Cina, dan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan norma dasar yang mengatur internasional. hubungan,” tutur Kedutaan Besar Cina dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters, Jumat, 23 April 2021.

“Cina sangat menentang campur tangan Inggris yang secara terang-terangan dalam urusan dalam negeri Cina,” sambung pernyataan Kedutaan Cina di Negeri Ratu Elizabeth.

Tuduhan genosida bukan hanya datang dari Inggris, tetapi negara-negara besar lain, salah satunya adalah Amerika Serikat (AS). Paman Sam mengatakan pada Januari bahwa Beijing telah melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan menindas Muslim Uighur. Namun, negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping itu membantah tuduhan adanya pelanggaran kemanusiaan dan genosida di Xinjiang.

Negeri Tirai Bambu juga menegaskan bahwa kamp ataupun kompleks yang dididirikan di wilayah Xinjiang merupakan tempat pelatihan kejuruan untuk membantu membasmi ekstremisme dan gerakan separatisme Islam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini