MATA INDONESIA, JAKARTA – Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menanggapi santai kritik yang ditujukan kepadanya, usai memerintahkan pencopotan baliho-baliho Habib Rizieq Shihab di sekitaran Jakarta.
Dudung berkata, pihaknya tidak bisa tinggal diam dengan menyebarnya baliho-baliho yang tidak berizin serta mengandung kalimat-kalimat provokasi.
“Kalau kayak gitu masa kita mau diam saja, sekarang tidak ada izin segala macam, tapi bahasa-bahasanya memprovokasi, maka kita ambil tindakan,” kata Pandam Dudung, seperti dikutip dari Merdeka, Minggu 22 November 2020.
Ia menjelaskan, TNI harus turun tangan karena FPI sempat melakukan aksi protes ketika Satpol PP dan polisi yang mencopot baliho-baliho itu.
“Kemudian sudah dilepas, dicopoti. Tetapi didemolah sama anggota FPI. Nah Satpol PP ketakutan itu. Padahal, sebelumnya sudah dapat 338 baliho,” ujar Mayjen Dudung.
“Jadi sudah dilakukan sesuai prosedur, tetapi memang yang disorot itu saat pencopotan oleh TNI doang. Padahal kan kita punya satgas Satgas PDPK (Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan),” kata Dudung menambahkan.