Soal Subsidi Kuota, Kemendikbud Temukan Satu Nomor Dipakai 100 Nama Siswa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menemukan kejanggalan terkait penyaluran bantuan kuota internet pendidikan kepada siswa.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud, M. Hasan Chabibie mengatakan ada nomor ponsel siswa yang digunakan oleh 100 nama siswa calon penerima bantuan kuota internet.

“Ada satu sekolah yang terungkap saat proses validasi. Artinya kan ini nggak masuk akal buat kami gitu loh,” kata Hasan Chabibie dalam sebuah diskusi daring pada Selasa 29 September 2020.

Menurut pihaknya, hal itu jelas sebuah kejanggalan. Mana ada satu keluarga berisi 100 orang anak.

“Di keluarga itu putranya satu orang, tiga orang itu masih wajar. Atau ada tetangganya satu dua, tiga yang nebeng gitu ya, itu gak papa. Tapi kalau massanya 100 orang ini nggak wajar masa satu nomor 100 orang,” katanya.

Akhirnya demi mencegah kecurangan, kata Hasan Chabibie pihaknya menangguhkan siswa pada sekolah tersebut untuk menerima bantuan kuota internet.

“Kami drop sekolah itu, itu kan sudah ketahuan dari sekolah mana, siapa yang nge-input itu udah ketahuan di sistem kita,” katanya.

Untuk itu, pihaknya meminta sekolah untuk memperbaiki nomor-nomor yang janggal tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini