Staf Kedubes Jerman Datangi Markas FPI, Pakar Intelijen: Bisa Jadi Ada Hubungan Khusus

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pakar Intelijen dan Terorisme, Stanislaus Riyanta angkat bicara soal Kedatangan diplomat asing dari Kedutaan Besar Jerman di Indonesia ke markas Front Pembela Islam (FPI). Dia menduga mungkin saja ada hubungan khusus antara Kedubes Jerman dengan FPI.

Menurutnya, kedatangan staf Kedubes Jerman tersebut sangat tidak etis dan mencederai hubungan diplomatik Indonesia-Jerman.

Untuk itu, Kemlu harus menindaklanjuti kasus ini, tidak cukup hanya meminta staf tersebut dipulangkan tetapi juga harus diusut apa alasannya seorang staf kedutaan negara lain mendatangi markas FPI, mengingat FPI sedang bersebrangan dengan pemerintah.

“Motif staf kedutaan tersebut harus diungkap, jangan sampai ada kepentingan asing yang bermain di urusan dalam negeri Indonesia,” katanya.

Terkait kedatangan staf ke markas FPI, Stanislaus mengatakan sangat memungkinkan antara staf mempunyai hubungan khusus dengan FPI. Dengan protokol diplomatik yang sangat ketat tentu sangat berisiko seorang staff berani mendatangi markas organisasi yang sedang bersebrangan dengan pemerintah.

“Disini pemerintah harus tegas meminta Jerman untuk menjelaskan peristiwa ini, selain itu pemerintah juga harus menguatkan peran kontra intelijen. Jangan sampai ternyata aksi itu adalah aksi intelijen dari asing,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini