Soal Penahanan Penyidik KPK, Mabes Polri Bilang Begini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Soal penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditahan polisi saat melakukan operasi tangkap tangan (OTT) komisioner KPU Wahyu Setiawan, Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono menyatakannya sebagai prosedur biasa.

“Hal itu merupakan SOP (standard operating procedure) kepolisian untuk menjaga pagar dan membatasi jangan sampai ada orang yang tidak bertanggung jawab masuk STIK-PTIK,” kata Argo Yuwono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat 10 Januari 2020.

Menurut Argo itu adalah tindakan polisi yang wajar. Jika ada orang tidak dikenal, tidak mengenakan tanda pengenal kepolisian atau PTIK maka akan dimintai keterangannya.

Ternyata petugas KPK itu ingin salat di masjid PTIK. Masalah itu selesai setelah yang bersangkutan dijemput atasannya.

Meski begitu Argo tidak menjelaskan alasan penyidik KPK itu harus melakukan tes urine dan ditahan hingga Kamis 9 Januari 2020 pagi seperti disampaikan juru bicara KPK, Ali Fikri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini