Siti Fadilah: Pandemi Covid19 Konspirasi Bisnis, Cina dan AS Korban

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pandemi Covid19 ini adalah sebuah konspirasi bisnis vaksin internasional sehingga di masa datang akan dirancang lagi pandemi-pandemi berikutnya. Cina dan Amerika Serikat sekarang termasuk menjadi korban di dalamnya. Hal itu diungkapkan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari saat berbincang dengan Deddy Corbuzier.

Siti Fadilah mengungkapkan hal itu setelah sebelumnya dia menceritakan bagaimana pengusaha IT, Bill Gates pada 2015 dengan menggebu-gebu menyebutkan bakal ada pandemi besar.

“Dia kan tidak pernah sekolah kedokteran, mengapa dia begitu fasihnya menganalisa akan terjadi pandemi, menganalisa dunia akan membutuhkan vaksin miliaran dolar. Untuk saya itu sesuatu yang tidak masuk di akal saya,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut yang dikutip Jumat 22 Mei 2020.

Siti juga keheranan mengapa dunia seperti tersihir bahwa pandemi harus diselesaikan dengan vaksin yang sepertinya sudah disiapkan oleh kelompok tertentu.

Dengan konspirasi seperti itu, Siti setuju jika pandemi sebenarnya adalah konspirasi bisnis internasional, karena setiap pandemi kelompok-kelompok itu akan panen uang dari menjual vaksin.

Itu sebabnya, pandemi Covid19 ini dipastikan bukan yang terakhir, tetapi akan ada pandemi-pandemi berikutnya yang dirancang kelompok-kelompok tertentu agar keuntungan bisnis vaksin mereka berlimpah ruah.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemkab Gunungkidul Gelar Rapat Dalam Menyukseskan Pilkada Serentak 2024

Sambut Pilkada Serentak 2024 Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Diskominfo Gunungkidul gelar rapat gabungan, acara ini di Ruang Rapat Handayani Setda Kabupaten Gunungkidul yang dihadiri oleh unsur pemerintah dan lembaga penyelenggara Pilkada di Kab. Gunungkidul dari Setda, Kominfo, KPU, Bawaslu, Satpol PP, Kodim dan Polres. dan diikuti oleh berbagai jurnalis media. (Senin,25/11/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini