MATA INDONESIA, JAKARTA-Sistem digitalisasi pasar tradisional bisa meningkatkan pesanan pembeli kepada para pedagang sebesar 59 kali lipat dibandingkan sebelumnya. Selain itu, penjualan juga meroket sampai 92 kali lipat, kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Menurut Zulkifli Hasan, sistem digitalisasi atau perdagangan secara daring bisa mempermudah interaksi antara pedagang dan pembeli.
“Jadi ini lebih efisien, lebih mudah, ibu-ibu bisa nggak datang ke pasar tapi belanjaannya datang ya, ini bisa menjadi percontohan,” kata Mendag Zulkifli Hasan usai meninjau Pasar Baru Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dalam upaya transformasi pasar tradisional itu, ia menargetkan ada satu juta pedagang yang menggunakan sistem tersebut.
Dia pun berharap kisah sukses pasar yang menggunakan sistem digital itu agar ditularkan ke pasar-pasar lainnya.
“Digitalisasi, oleh karena itu kami, Kementerian Perdagangan, targetnya itu sejuta pemberdayaan, pemberdayaan pedagang,” kata Mendag.
Sejak tahun 2021 sejumlah pedagang di Pasar Baru Cicalengka bekerja sama dengan platform Tokopedia berdagang secara digital. Menurutnya, penggunaan sistem tersebut juga mempermudah proses promosi kepada masyarakat.
“Saya dulu pernah mengerjakan ini (promosi) lewat iklan di TV, tapi mahal sekali, setelah itu baru laku, tapi bikinnya mahal,” kata Mendag.
Dia pun berharap sistem digitalisasi pasar tradisional itu bisa diterapkan di seluruh wilayah di Pulau Jawa untuk tahap pertama. Jika sukses, maka nanti sistem tersebut bisa diterapkan di pulau-pulau lainnya.