MATA INDONESIA, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak (inpeksi mendadak) di SPBU rest area Jalan Tol Batang-Semarang. Dia menemukan banyak orang kaya mengisi bensin bersubsidi alias Pertalite.
Ganjar menemui salah satu konsumen yang sedang mengisi bahan bakar. Pria itu mengaku sedang mengisi Pertalite.
“Ini saya beli Pertalite, pak,” ujarnya.
“Pertalite? Mana mobilnya? Mobil Gocar?” tanya Ganjar.
“Mobil pribadi, pak,” jawabnya.
Ganjar bertanya pekerjaan pria tersebut. Ternyata, dia bekerja di Tangerang sebagai kontraktor.
“Kontraktor? Kontraktor kok beli bensin subsidi lho. Kontraktor belinya ya Pertamax,” ucap Ganjar.
“Salah masuk antrian tadi, pak,” ucap pria tersebut tertawa.
“Halah, alasan,” ungkap Ganjar.
Ganjar kembali menghampiri mobil yang sedang mengisi BBM. Mobil tersebut juga mengisi Pertalite.
“Isinya apa itu?” tanya Ganjar ke petugas SPBU.
“Pertalite, pak,” jawab petugas SPBU.
Ganjar berbincang dengan penumpang mobil karena di SPBU tersebut BBM jenis Pertalite lebih laku.
“Iya, pak, Sesuai dengan kantong,” jawab wanita yang ada di dalam mobil.
Lantas, Ganjar bertanya pekerjaan si ibu. Dia bilang, pekerjaannya sebagai rumah tangga, tapi suaminya bekerja di bank.
“Orang BCA kok belinya Pertalite itu lho. Belinya Pertamax. Itu yang subsidi untuk yang tidak mampu. Kamu itu bankir kok belinya Pertalite. Saya telepon dirutnya BCA lho. Ini ada orang BCA belinya Pertalite. Nanti belinya Pertamax ya?” kata Ganjar.
Pemerintah sudah menaikkan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Pertamax. Pertalite dijual 10 ribu Rupiah, sementara Pertamax 14.500 Rupiah. Meski harga sudah dinaikkan, pemerintah tetap akan membatasi pemakaian Pertalite yang hanya boleh digunakan jenis kendaraan tertentu.