Mata Indonesia, Yogyakarta – Musim pancaroba diprediksi akan terjadi pada awal November 2023 mendatang. Hal itu berpotensi menimbulkan warga dan korban terdampak akibat peralihan musim termasuk di Kota Jogja.
Pemkot Jogja melakukan antisipasi lebih utama. Pihaknya menyiapkan mitigasi bencana yang sewaktu-waktu bisa dilakukan menanggulangi banyaknya warga dan korban terdampak pancaroba.
“Selain meningkatkan kapasitas personel, sesuai Keputusan Wali Kota Jogja, semua organisasi perangkat daerah atau OPD memiliki tanggungjawab yang sama dalam mitigasi ini,” ujar Kepala BPBD Kota Jogja, Nur Hidayat, Kamis 26 Oktober 2023.
Nur Hidayat menyatakan bahwa musim pancaroba beririsan dengan potensi terjadinya cuaca ekstrim. Terutama hujan lebat disertai angin.
Ia menjelaskan secara detail, peran OPD di seluruh Pemkot Jogja disesuaikan dengan tupoksi. Hal itu sebagai upaya asesment cepat jika memang ada dampak yang dialami masyarakat.
“Jika nanti butuh Dinas PUPR-KP untuk pembangunan talud, tentu kami koordinasikan. Termasuk juga obat-obatan, Dinkes nanti ikut terlibat dalam penyalurannya,” terang Nur Hidayat.
Selain itu, BPBD juga akan memaksimalkan 155 Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang sudah dilatih hingga saat ini.
Selain itu, alat pendeteksi seperti Early Warning System (EWS) juga sudah dibenahi untuk mengantisipasi banjir.
“EWS sudah kami tambah, khususnya untuk menanggulangi banjir. Kami sudah siapkan 17 EWS yang berada di titik rawan sungai di Jogja,” terang dia.
