MATA INDONESIA, JAKARTA-Robusta dan arabica menjadi kopi andalan Kabupaten Banyuwangi yang siap diekspor. Saat ini kopi yang dihasilkan mencapai 16.000 ton per tahun dengan luas lahan mencapai 15.141 hektare.
Potensi ini belum tergarap optimal terutama dalam segi distribusi pasar yang lebih luas. Oleh sebab itu pemerintah menggagas Business Meeting, ‘Ijen Coffee Market 2022’.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan melalui Ijen Coffe Market 2022 ini para petani kopi di daerah ujung timur Pulau Jawa itu difasilitasi bertemu langsung dengan pembeli manca negara.
Ijen Coffee Market merupakan kolaborasi lintas kementerian, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian PDTT, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian BPN/Bapennas, dan Kementerian PDTT, serta National Support for Local Investment Climate/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED).
Menurut Ipuk, kopi tidak hanya bercerita tentang ekonomi, tapi juga ada kreativitas di dalamnya. Bagaimana banyak pelaku-pelaku ekonomi kreatif yang menjadikan kopi sebagai bahan dasarnya.
“Itulah yang membuat Banyuwangi selama ini juga fokus terhadap komoditas terhadap kopi. Banyuwangi mengembangkan komoditas kopi mulai on farm hingga off farm. Alhamdulilah selalu ada peningkatan,” kata Ipuk.
Dorongan untuk pasar yang lebih luas ini, lanjutnya karena kondisi saat ini banyak permintaan dari berbagai negara terhadap kopi.
“Bahkan di luar negeri harga kopi sangat mahal karena pengaruh perubahan iklim, sehingga kopi sangat menjanjikan menjadi komoditas ekspor,” jelasnya.
Ia menyebut beberapa negara produsen utama kopi dunia seperti Brazil dan Kolombia menghadapi tantangan karena perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang melanda negara-negara tersebut.
Akibat dari cuaca ekstrem tahun lalu, negara-negara ini kehilangan lahan perkebunan kopi dan perlu waktu pemulihan. Harga kopi dunia pun merangkak naik.
“Maka ini peluang besar bagi petani dan UMKM kopi untuk membuat jalur pemasaran digital langsung ke berbagai negara,” katanya.