MATA INDONESIA, YORKSHIRE – Issy Carr terpaksa menyerahkan putra sulungnya ketika ia masih berusia 20 tahun. Dan selama 66 tahun kemudian, Issy dipersatukan kembali dengan buah hatinya melalui penelusuran DNA.
Mimpi terburuk seorang ibu adalah berpisah dari anak yang mereka kandung selama sembilan bulan. Kemudian ketika Issy Carr melahirkan, ini adalah tragedi yang harus ia hadapi dan alami selama bertahun-tahun.
Carr, penduduk asli Yorkshire, Inggris, baru berusia 20 tahun ketika melahirkan putranya, George pada 13 Juni 1955. Namun, orang tuanya segera mengambil bayi yang baru lahir itu untuk diadopsi.
Tak ada pilihan selain menuruti perintah sang orang tua, Carr pun menjalani sisa tahun-tahunnya dengan lubang di hatinya. Menurut perempuan berusia 86 tahun itu, dia tidak pernah belajar untuk memaafkan orang tuanya, tidak peduli alasan apa yang mereka kemukakan.
“Saya langsung mencintainya dan memanggilnya George, tetapi seorang perawat mengatakan bahwa saya tidak boleh melihat atau memeluknya. Dia bergegas pergi dengan bayi saya dan saya tidak pernah melihatnya lagi,” kenang Carr, melansir Amo Mama.
Ibu Carr mengatakan dia akan segera melupakan anak itu, tetapi waktu itu tidak pernah tiba. Ia juga beberapa kali mencoba mencari putranya dan usahanya tidak pernah menemukan hasil.
Pada tahun-tahun berikutnya, Carr bekerja di pertanian orang tuanya dan kemudian menikah dengan seorang pria, John Makinson Carr tahun 1962. Meskipun pasangan tidak dikaruniai buah hati, mereka menjalani pernikahan yang bahagia dan indah.
Sayangnya, sang suami meninggal tahun 1991, yang hanya membawa kembali kerinduan Carr untuk putranya. Pada Hari Natal 2018, seseorang menyarankan agar Carr mencari putranya melalui penusuran DNA.
Meskipun dia tidak segera menemukan George, DNA-nya cocok dengan seorang wanita di Perth, Australia, yang sedang mencari ayahnya. Ternyata, perempuan itu adalah Kym, cucu perempuan Carr.
Mereka melanjutkan pencarian dengan bantuan orang lain, dan tak lama kemudian, Kym menemukan sang. Carr juga bertemu putranya, yang kini bernama Keith, melalui panggilan Zoom.
Carr kemudian mengetahui bahwa George diadopsi oleh pasangan yang tinggal hanya sepuluh mil dari rumahnya. Namun pada usia 15 tahun, George dan keluarga barunya bermigrasi ke Australia.
Dia kemudian bertemu seorang perempuan dan memiliki anak bernama Kym, tetapi mereka berpisah. Meskipun terpisah selama hampir 70 tahun, Carr senang melihat putranya dan tidak sabar untuk bertemu langsung dengannya ketika pembatasan penguncian dilonggarkan.
“Itu membuat saya menjadi orang yang kuat, dan saya akhirnya menemukan pria yang baik dalam diri John, tetapi ada sebagian besar hidup saya yang hilang, dan ketidaktahuan itulah hal tersulit untuk ditanggung,” tuntas Carr.