MATA INDONESIA, GAZA – Bukan petasan atau letusan kembang api warna-warni yang mewarnai langit tahun baru di Kota Gaza, Palestina, melainkan hujan bom. Ya, Israel menjatuhkan beberapa bom ke Gaza pada tengah malam.
Dentuman keras dan ledakan tersebut bahkan bisa dilihat menerangi langit jarak bermil-mil. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa serangan bom tersebut sebagai balasan atas tembakkan roket teroris ke Israel pada hari sebelumnya.
Berdasarkan tayangan video, serangan udara yang dilakukan pasukan Israel menunjukkan setidaknya dua ledakan di kejauhan. IDF mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel menegaskan bahwa pihaknya menargetkan fasilitas yang dijalankan oleh Hamas, yaitu, situs pembuatan roket dan pos militer yang digunakan untuk kegiatan teroris.
Kota Khan Ynis di Gaza selatan berada di bawah tembakan berat Israel, menurut laporan. Sekitar 10 rudal ditembakkan ke kota dan militer Israel juga menargetkan situs-situs di Kota Gaza utara, demikian laporan The Jerusalem Post.
Selain pemboman udara, tank Israel juga menembaki pagar perbatasan.
“Serangan skala besar yang dilakukan oleh Israel pada hari pertama tahun baru merupakan pembalasan atas dua peluncuran roket dari Jalur Gaza. Roket Palestina gagal mencapai target dan jatuh di lepas pantai Mediterania, tidak memerlukan intersepsi atau peringatan kepada publik,” tutur IDF, melansir Russia Today, Minggu, 2 Januari 2022.
Serangan IDF di Gaza adalah kegiatan rutin dan Israel sering membenarkan serangan itu sebagai tindakan ‘pembalasan’. Serangan itu, bagaimanapun, telah dikritik sebagai tidak proporsional, dengan Israel memiliki persenjataan yang jauh lebih canggih.
Sementara berbagai serangan yang dilancarkan Hamas, Palestina terhadap Israel kerap kehilangan target atau dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome – yang sebagian didanai oleh pembayar pajak Amerika Serikat (AS).
Warga sipil Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, sering menjadi korban serangan IDF. Hanya dalam satu serangan di bulan Mei, IDF menewaskan sedikitnya 42 warga Palestina, termasuk di antaranya 16 perempuan dan 10 anak-anak.