MATAINDONESIA, NEW YORK – Penyebaran virus ini ternyata sudah diprediksi sejak 2018 lalu oleh pendiri Microsoft, Bill Gates. Ia mengungkap hal itu dalam acara yang diselenggarakan Massachusetts Medical Society New England Journal of Medicine di 2018.
Gates meramalkan virus ini yang akan muncul dari Cina. Virus ini bisa membunuh 33 juta orang di seluruh dunia dalam enam bulan pertama.
Saat itu, Gates mengatakan di era industri yang sedang berkembang pesat, ada satu hal yang tak mengalami kemajuan, yaitu kesiapan manusia menghadapi wabah penyakit atau pandemi. Wabah virus menjadi salah satu ancaman terbesar di dunia selain perang. ”Dunia harus bersiap-siap untuk menghadapi pandemi sebagaimana mereka bersiap untuk menghadapi perang,†kata Gates dalam konferensi tersebut.
Dikutip dari The Sun, dalam paparan itu, Gates juga menjelaskan soal studi yang menampilkan bagaimana dan seberapa cepat virus itu menyebar. Prediksi itu diambil berdasarkan data video Institute for Disease Modeling yang memperkirakan dunia akan menghadapi virus berbahaya dalam 10 hingga 15 tahun ke depan. Video time lapse itu menjelaskan bagaimana wabah potensial dari Cina kemudian dengan cepat menyebar ke berbagai belahan Bumi.
Pada akhirnya, ia bisa menewaskan 33 juta orang di dunia. Hingga Sabtu 25 Januari 2019, virus corona telah menginfeksi sekitar 1.287 orang, menewaskan 41 orang, dan mengancam 22 juta jiwa yang tinggal di kota Wuhan dan Huanggang.
Virus ini juga dikonfirmasi telah menyebar ke negara lain. Beberapa negara di antaranya ialah Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, hingga Amerika Serikat. Berbagai langkah telah dilakukan oleh pemerintah Cina, termasuk mengisolasi kota Wuhan dan Huanggang, serta menghentikan semua penerbangan dan perjalanan menuju Kota Wuhan.
Kelelawar dan Ular adalah dua hewan penyebab pertama virus Corona. Hal ini diungkapkan Peneliti mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra. Ia mencatat tiga jenis virus corona yang bersifat mematikan terhadap manusia berasal dari jenis Kelelawar dan Ular.
Sugiyono mengutip data terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Medical Virology tentang virus corona misterius, 2019-nCoV, asal Wuhan, Cina. Menurut Sugiyono, walaupun memungkinkan namun interaksi langsung antara kelelawar dengan manusia sebenarnya sangatlah jarang. ”Tetapi virus tersebut dapat pula menginfeksi hewan lainnya, dan hewan perantara tersebutlah yang lebih sering berinteraksi langsung dengan manusia,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dibagikan LIPI, Sabtu, 25 Januari 2020.