Seperti Harry-Meghan, Mantan Putri Jepang dan Suami Putuskan Tinggal di AS

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO – Mantan Putri Jepang, Mako Akishino kehilangan status kebangsawanannya setelah memutuskan untuk menikah dengan sang kekasih yang merupakan rakyat jelata, Kei Komuro.

Hubungan asmara keduanya sempat terhalang status sosial. Di mana Putri Mako merupakan anggota kerajaan, yakni putri sulung dari Pangeran Akishino, sementara Komuro hanyalah seorang pria biasa dan bukan dari golongan bangsawan.

Namun, cinta yang kuat dan tulus membawa perjalanan asmara mereka berakhir di pelaminan. Pada Oktober, sepasang kekasih tersebut resmi menikah dalam sebuah pesta sederhana dan tanpa ritual tradisional.

Usai menikah, Mako dan sang suami pun memutuskan untuk meninggalkan tanah leluhur mereka, Jepang. Keduanya tiba di New York, Amerika Serikat pada Minggu (14/11), melansir France24.

Berdasarkan foto-foto yang beredar di media sosial, pasangan itu diapit oleh petugas keamanan saat mereka melewati bandara dan masuk ke kendaraan yang menunggu.

Kabar mengenai kepindahan keduanya ke Negeri Paman Sam telah lama berembus. Akhir pekan lalu, pasangan tersebut naik penerbangan komersial dari Tokyo menuju New York – tempat Kei Komuro menempuh pendidikan hukum dan kota di mana ia sekarang bekerja.

Setelah mengumumkan pertunangan mereka pada tahun 2017, Mako dihadapkan dengan rentetan laporan yang menuduh bahwa keluarga Kei mengalami kesulitan keuangan.

Bangsawan Jepang memegang standar yang ketat, dan Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan Mako mengembangkan gangguan stres pasca-trauma yang kompleks karena sorotan media.

“Saya takut, merasa sedih dan sakit setiap kali rumor sepihak berubah menjadi cerita yang tidak berdasar,” kata Mako pada konferensi pers setelah pernikahan mereka.

Sementara Kei mengaku sedih lantaran Mako berada dalam kondisi yang buruk, secara mental dan fisik. “Saya mencintai Mako. Kami hanya mendapatkan satu kehidupan dan saya ingin kami menghabiskannya dengan orang yang kami cintai,” katanya.

Kontroversi seputar pasangan itu, dan langkah mereka di AS, telah menarik perbandingan yang tak terhindarkan dengan pasangan kerajaan lainnya, yakni: Pangeran  Inggris, Harry dan Meghan Markle.

Kaisar Jepang tidak memiliki kekuatan politik, tetapi merupakan tokoh simbolis yang penting. Dengan berkurangnya jumlah bangsawan pria, ada beberapa perdebatan tentang perubahan aturan di Jepang, dengan jajak pendapat menunjukkan publik secara luas mendukung perempuan diizinkan untuk memerintah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tumbuhkan Cinta Tanah Air, Semangat Satu Darah Indonesia Dinilai Penting

Mata Indonesia, Yogyakarta - Puluhan warga DIY berkumpul di Waduk Sermo untuk menyuarakan cinta tanah air. Acara ini dibuat untuk seluruh anak rantau yang berada di DIY agar lebih cinta akan keberagaman yang ada di NKRI.
- Advertisement -

Baca berita yang ini