Sentimen Anti-Rusia Menguat, Parlemen Ukraina Lucuti Properti Gereja Ortodoks

Baca Juga

MATA INDONESIA, TERNOPIL – Umat Kristiani Ukraina memadati Katedral “Immaculate Conception of the Blessed Virgin Mary” yang terletak di Kota Ternopil, Ukraina, saat jam makan siang.

Sang Uskup Agung, Vasyl Semeniuk mengatakan bahwa Katedral dipenuhi dengan orang-orang yang berdoa untuk perdamaian. Namun begitu, Uskup Semeniuk tak mampu menahan amarahnya menyusul invasi Rusia terhadap Ukraina yang telah berlangsung sejak 24 Februari 2022.

Dilaporkan jurnalis VOA, Uskup Katolik-Yunani itu terdengar seperti pejuang suci: Dia memandang pasukan Vladimir Putin sebagai kejahatan yang harus diatasi agar tidak lagi menyerang Ukraina atau lainnya. Perasaan mereka sejalan dengan apa yang ada di benak banyak pengikutnya.

Meskipun tidak ada yang menginginkan perang berlangsung lama, kepercayaan dan kemarahan yang meningkat atas dampak perang di Ukraina dengan hilangnya banyak nyawa dan kerusakan yang meluas telah membuat banyak warga Ukraina tidak mau menyerah pada Rusia demi mengakhiri pertempuran.

“Kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan, jika kita ingin mempertahankan apa yang kita miliki, atau mendapatkan apa yang kita inginkan,” kata seorang imam di Keuskupan Semeniuk, melansir News Delivers.

Dia berharap perdamaian akan segera tiba. Namun, ia berpikir bahwa perang Rusia-Ukraina dapat berlangsung lama.

Sentimen anti-Rusia semakin kuat. Sekelompok anggota parlemen telah merancang undang-undang untuk melucuti properti, gereja, dan biara Gereja Ortodoks Ukraina, sebuah gereja otonom di bawah Gereja Ortodoks Rusia dari Patriarkat Moskow.

Lebih dari 150 gereja Ortodoks yang dulunya milik Patriarkat Moskow telah membelot ke Gereja Ortodoks Ukraina yang berbasis di Kota Kiev.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini