Sempat Memanas Aksi Demo Tolak BBM Akhirnya Bubar, Polisi Kawal Pemulangan Massa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Aksi demo menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) bersama sejumlah elemen mahasiswa akhirnya bubar di patung kuda.

“Massa mahasiswa sempat masih bertahan kurang lebih 2.000 orang dari berbagai universitas di Jakarta dan sekitarnya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Massa tidak lagi melakukan orasi, namun menyanyikan berbagai lagu seperti Darah Juang, Buruh Tani, Garuda Pancasila hingga Halo-halo Bandung.

Selain menyanyi, massa juga terlihat melakukan pembakaran ban, spanduk, petasan, hingga berusaha membuka barikade yang dibuat pihak kepolisian.

Pihak kepolisian memberikan imbauan pada massa untuk membubarkan diri melalui pengeras suara dari unit mobil Pengurai Massa (Raissa) yang ditambah dengan pembacaan Asmaul Husna oleh polisi di belakang barikade.

Massa membubarkan diri usai menyampaikan tuntutan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Selasa sekitar pukul 20.30 WIB.

“Kami imbau pada masyarakat dan mahasiswa yang telah melakukan aksinya, saat ini telah lewat waktunya, silakan pulang, ingat orang-orang terdekat kita menunggu di rumah, semoga selamat sampai tujuan,” katanya.

Jalan Medan Merdeka Barat yang merupakan akses menuju ke Istana Kepresidenan sendiri telah ditutup oleh kepolisian sejak pukul 11.00 WIB.

Jalan Medan Merdeka Barat ditutup di kawasan depan Gedung Kementerian Pariwisata menggunakan kawat berduri berlapis dua yang ditumpu pagar beton, di belakangnya, terdapat pagar barikade yang juga menutupi jalan tersebut setinggi dua meter.

Sejumlah petugas gabungan Polri, TNI dan Polisi Pamong Praja (Pol PP) juga tampak bersiaga di kawasan Patung Kuda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini