Selain BBM, Lima Layanan Populer Ini Sekarang Tinggal Kenangan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Kejayaan BlackBerry Messenger (BBM) akhirnya tumbang juga, setelah sekian lama bertahan dan kini ditinggal oleh penggunanya. Hal itu diumumkan secara resmi bahwa pada 31 Mei 2019 BBM akan ditutup.

Namun, perlu diketahui, sebelum kepopuleran WhatsApp, Instagram, Facebook dan Twitter, sejumlah layanan pernah berjaya dan membekas di hati para penggunanya. Namun kemudian, layanan ini kalah dalam persaingan dan akhirnya mati.

Mulai dari Yahoo Messenger, Friendster, hingga yang kini BBM, berakhir sudah riwayatnya. Ini dia sejumlah layanan yang dulu populer dan kini menyisakan kenangan.

1. Yahoo Messenger

Oath, induk perusahaan Yahoo, secara resmi menutup pionir pesan instan yang ikonik Yahoo Messenger pada 17 Juli 2018. Dengan ditutupnya Yahoo Messenger, para pengguna layanan tersebut tak bisa lagi mengaksesnya. Para pengguna Yahoo Messenger kemudian diarahkan ke layanan Squirrel.

2. mIRC

Bisa dibilang popularitas pesan instan meningkat berkat Mirc. Ini adalah layanan chatting berbasis teks sederhana, dengan pengguna melimpah ketika itu. mIRC berwujud banyak ‘room’ yang setiap room memiliki topik masing-masing.

3. Friendster

Sebelum kejayaan Facebook, ada Friendster yang pernah digilai netizen. Saat kemunculannya di awal 2000-an, Friendster menjadi jejaring sosial yang begitu fenomenal.

Fitur-fitur di Friendster menghadirkan kenangan tersendiri. Mulai dari who’s viewed me, mengotak-atik background, sampai fitur testimoni dari teman-teman yang dipajang di halaman profil. Pamor jejaring sosial ini kian meredup seiring para pengguna meninggalkannya.

4. MySpace

MySpace sempat menggantikan kepopuleran Friendster dan diprediksi menjadi jejaring sosial paling digemari walau akhirnya juga dilibas Facebook. Pada 2005 sampai 2009, MySpace sempat menjadi jejaring sosial terbesar di dunia. Walau saat ini masih ada, hampir tak ada lagi yang menggunakan MySpace sebagai pilihan sosial media utama.

5. Path

Jejaring sosial ini pernah meledak di Indonesia dengan beberapa keunikan, seperti pembatasan teman dan pengguna bisa tahu siapa yang melihat postingannya. Sayang persaingan sengit membuat Path keteteran, ditinggalkan kemudian memutuskan tutup.

Berita Terbaru

Wujudkan Pilkada Damai, Masyarakat Harus Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

Jakarta - Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang Damai. Pusat Riset Politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini