MATA INDONESIA, JAKARTA – Anak muda Papua sekarang menjadi aset bangsa. Terbukti Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah merekrut 776 putra putri terbaik Papua hingga 2021 dan ditempatkan di 55 BUMN.
Ketua Umum FHCI Alexandra Askandar, Selasa 22 Juni 202, mengatakan bahwa FHCI tetap berkomitmen penuh untuk terus melaksanakan perekrutan bersama, khususnya putra putri terbaik Papua dengan melakukan perbaikan proses maupun keterlibatan BUMN agar lebih optimal membuka peluang kepada mereka.
Program Perekrutan Bersama (PPB) Papua merupakan salah satu program yang memberikan kesempatan kepada putra dan putri terbaik Papua dan Papua Barat untuk dapat bergabung dengan BUMN sebagai tempat belajar, bertumbuh, dan berkontribusi untuk Indonesia dengan mengedepankan nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) menuju Indonesia maju dan berdaya saing global.
Hal ini sejalan dengan kebijakan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk merekrut 1.000 putra dan putri terbaik Papua dan Papua Barat untuk ditempatkan di BUMN seluruh Indonesia yang disampaikan pada pertemuan dengan tokoh-tokoh Papua di Istana Negara Jakarta pada 10 September 2019.
Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: S-165/MBU/03/2020 tanggal 17 Maret 2020 perihal penunjukan FHCI sebagai Koordinator Merangkap Pelaksana Program Perekrutan Bersama BUMN Khusus Putra/Putri Papua dan Papua Barat.
Sebagai aset penting dan penggerak ekonomi bangsa, pemberian kesempatan oleh BUMN ini sangat strategis, karena semakin membuka peluang besar bagi mereka untuk berperan aktif dalam pembangunan di seluruh Indonesia terutama di tanah kelahirannya di tanah Papua.
Pemerintah juga mengajak dunia usaha, dunia pendidikan dan lembaga-lembaga serta organisasi kemasyarakatan untuk turut berperan serta dan mengambil bagian dalam upaya afirmasi yang mulia, sebagai perwujudan semangat persatuan bangsa menuju Indonesia yang maju dan sejahtera.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa selain bersama Kementerian PPN/Bappenas melakukan pengembangan sektor strategis di Papua, salah satu agenda transformasi dan tanggung jawab sosial BUMN di bidang human capital adalah keberpihakan tidak hanya kepada talenta wanita dan millenial, tetapi juga kepada penyandang disabilitas serta talenta Papua.
Langkah itu melanjutkan berbagai upaya dan pencapaian yang sudah disampaikan oleh Ketua FHCI Alexandra Askandar, bahkan Kementerian BUMN sudah melakukan keberpihakan yang lebih tinggi di mana dua putra-putri Papua sekarang sudah menjadi direksi di perusahaan BUMN. Itu merupakan hal yang pertama kali.