Sedih, Ratusan Pengungsi Islam Syiah Sampang Dicoret dari DPT

Baca Juga

MINEWS, JATIM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang, Jawa Timur mencoret sekitar 224 nama dari DPT untuk Pemilu 2019 di daerah tersebut. Ratusan orang yang dicoret dari DPT itu merupakan pengungsi Islam Syiah di Sampang.

“Pencoretan dilakukan karena mereka sudah pindah mencoblos di Sidoarjo,” kata Anggota KPU Sampang Addy Imansyah, Kamis 7 Maret 2019.

Para pengungsi Islam Syiah adalah korban tragedi kemanusiaan di Sampang yang sampai kini belum tuntas penyelesaiannya. Mereka saat ini terpaksa tinggal di rusun Jemundo, Sidoarjo.

Para pengungsi itu berasal dari dua desa, yakni Desa Bluuran Kecamatan Karang Penang dan Desa Karang Gayam Kecamatan Omben. Seharusnya, para pengungsi tersebut mencoblos di dua desa tempat tinggal mereka, namun terkendala masalah keamanan.

Addy berkata awalnya KPU sudah sepakat menyediakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus bagi warga Islam Syiah agar tak bercampur dengan warga lainnya karena kepentingan keamanan,

Namun, ternyata para pengungsi itu sudah memilih untuk pindah tempat nyoblos. Maka KPU secara otomatis mencoret nama-nama pengungsi tersebut dari TPS di Sampang.

“Pengungsi Syiah hanya dapat mencoblos dua surat suara. Yakni, untuk pemilu presiden dan DPD RI, sedangkan 3 surat suara dari DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten dihanguskan,” ujar Addy.

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini