RUU Permusikan Resmi Ditarik!

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Anggota Komisi X DPR-RI Anang Hermansyah hari ini Kamis 7 Maret 2019 secara resmi menarik usulan RUU Permusikan di Badan Legislasi (Baleg) DPR-RI.

Ditariknya RUU Permusikan tersebut menurut Anang adalah bentuk sikap setelah ia meminta berbagai masukan atas materi draf rancangan regulasi tersebut dari banyak pihak.

“Agar kondusif di ekosistem musik kita di Indonesia,” kata Anang dalam keterangan resminya.

Anang juga mengakui bahwa RUU Permusikan itu telah menimbulkan banyak polemik di Indonesia. Ada pihak yang setuju, ada juga pihak yang menolak keras RUU tersebut.

Ia sebagai wakil rakyat menjamin akan menindaklanjuti aspirasi dari seluruh unsur permusikan Tanah Air. Bagi Anang, banyaknya masukan yang berasal dari sejumlah pihak adalah hal lazim dalam proses konstitusional.

“Saya harap ekosistem musik kita kembali kondusif dan dapat berembuk dengan kepala dingin,” ujar Anang.

“Mari kita rembuk dengan baik melalui musyawarah besar ekosistem musik Indonesia,” kata Anang menambahkan.

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini