MINEWS, INTERNASIONAL – Secara mengejutkan, Kerajaan Arab Saudi menyatakan bahwa Yerusalem atau Al Quds adalah ibukota negara merdeka Palestina, dan tidak ada kompromi dalam dalam hal tersebut.
Padahal, dua tahun lalu, Amerika Serikat di bawah komando langsung Presiden Donald Trump menyatakan bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel. Bahkan, kedutaan sejumlah negara untuk Israel pun sudah dipindah ke Yerusalem.
Seperti diketahui, hubungan AS dan Arab Saudi begitu intim dalam sejumlah agenda politik beberapa tahun ini, termasuk yang teranyar soal sanksi Iran. Saudi mendukung penuh sanksi AS terhadap Iran.
Namun dalam urusan Palestina, sepertinya Saudi berbeda arah. Kerajaan Saudi menegaskan Palestina adalah masalah pokok yang penting untuk diselesaikan.
“Para pejabat kerajaan menekankan resolusi internasional dalam isu Palestina. Rakyatnya harus diberikan peluang memiliki negara dengan Al Quds sebagai ibukotanya. Kemerdekaan Palestina dan Al Quds tak dapat dikompromikan,” kata Presiden Pusat Komunikasi Islam Arab Saudi, Faheem H Alhamid, di Jakarta, Selasa 25 Juni 2019, seperti dikutip dari Antara.
Ia juga menyebut Kerajaan Arab Saudi akan berpartisipasi dalam lokakarya bertema ‘Perdamaian untuk Kemakmuran’ pada 25-26 Juni 2019 yang diselenggarakan oleh Kerajaan Bahrain bekerja sama dengan Amerika Serikat.Â
Delegasi Arab Saudi akan dipimpin oleh Menteri Keuangan Mohammed Al-Jadaan, Menteri Negara dan anggota Kabinet Mohammed Al Sheikh, dan Gubernur Dana Investasi Publik Yasir Al-Rumayyan.
Partisipasi Kerajaan Saudi dalam lokakarya tersebut merupakan wujud dari sikapnya yang tegas dan dukungan berkelanjutan bagi perjuangan Palestina. Saudi juga terus memberi bantuan bagi rakyat Palestina dalam upaya mencapai stabilitas, pertumbuhan dan kehidupan yang layak.
Saudi menegaskan kembali posisi tegasnya dalam perjuangan Palestina dan terus berupaya menyelesaikan isu tersebut sesuai dengan Inisiatif Perdamaian Arab.
Inisiatif tersebut menyerukan pembentukan negara Palestina merdeka di sepanjang perbatasan yang ditetapkan pada 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.