MATA INDONESIA, NEW DELHI – Sebuah penyakit virus telah membunuh hampir 100.000 sapi dan kerbau di India. Virus ini juga membuat lebih dari 2 juta orang sakit.
Wabah ini telah memicu hilangnya pendapatan bagi peternak sapi karena penyakit ini tidak hanya menyebabkan kematian tetapi juga dapat menyebabkan penurunan produksi susu, hewan menjadi kurus, dan masalah kelahiran.
Penyakit yang disebut penyakit kulit kental ini disebarkan oleh serangga yang meminum darah seperti nyamuk dan kutu. Sapi dan kerbau yang terinfeksi mengalami demam dan timbul benjolan di kulitnya.
Tahun ini para petani India telah mengalami kerugian besar akibat cuaca yang ekstrem. Gelombang panas tertinggi di India menyebabkan berkurangnya hasil gandum pada bulan April tahun ini.
Para petani di negara bagian timur seperti Jharkhand melihat tanaman musim dingin seperti kacang-kacangan mulai mengerut akibat suhu yang terlampau tinggi. Namun di bulan September, India dilanda curah hujan yang luar biasa hebat. Ini telah merusak pertumbuhan padi di India.
Dan sekarang, virus telah menyebar ke setidaknya 15 negara bagian dengan jumlah sapi dan kerbau yang mati mencapai hampir dua kali lipat dalam tiga minggu terakhir.
Penularan yang menyebar di antara sapi memiliki dampak yang tidak proporsional pada petani kecil. Banyak dari mereka yang telah melindungi diri dari guncangan perubahan iklim dengan memelihara sapi untuk diambil susunya.