Sebagian Besar Masyarakat Eropa Akan Divaksinasi Sebelum 2021

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Masyarakat Eropa dipastikan akan mendapat suntikan vaksin virus corona sebelum tahun baru. Regulator obat regional mempercepat proses persetujuannya menyusul kampanye imunisasi di Amerika Serikat dan Inggris.

European Medicines Agency (EMA) mengatakan panel ahli akan bersidang pada Senin (21/12) untuk mengevaluasi vaksin yang dibuat oleh perusahaan AS, Pfizer dan mitra Jerman BioNTech.

EMA mengatakan pertemuan pakar dimajukan setelah perusahaan memberikan lebih banyak data dan Komisi Uni Eropa akan mempercepat prosedurnya untuk memutuskan persetujuan dalam beberapa hari.

Jerman harus mulai memberikan suntikan vaksin virus korona 24 hingga 72 jam setelah vaksin BioNTech – Pfizer mendapat persetujuan Uni Eropa. Selanjutnya vaksinasi dapat dimulai segera setelah Natal, Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan pada Selasa (15/12).

Jerman, Prancis, Italia, dan lima negara Eropa lainnya akan mengoordinasikan dimulainya kampanye vaksinasi mereka, kata menteri kesehatan negara tersebut dalam pernyataan bersama pada hari Selasa.

Negara-negara tersebut akan mempromosikan koordinasi peluncuran kampanye vaksinasi dan membagikan informasi dengan cepat tentang bagaimana itu berlangsung. Pernyataan ini turut ditandatangani oleh para Menteri Kesehatan Jerman, Prancis, Belgia, Luksemburg, Belanda, Spanyol dan negara tetangga Uni Eropa, Swiss.

“Sebagian besar masyarakat Eropa akan divaksinasi sebelum akhir 2020,” tulis Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dalam akun Twitter-nya, melansir Reuters, Rabu, 16 Desember 2020.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tiga Sapi Suspek PMK di Sentolo, Pemkab Kulon Progo Lakukan Penyuntikan Antibiotik dan Disinfeksi

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dugaan Peyakit Mulut dan Kaki (PMK) terjadi di Kalurahan Demangrejo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Sebanyak tiga sapi diketahui suspek yang mengarah ke penyakit mematikan itu.
- Advertisement -

Baca berita yang ini