MATA INDONESIA, JAKARTA – Sayuran selama ini dianggap sebagai makanan yang dapat membantu menurunkan berat badan dan menyehatkan tubuh. Ya benar sih, namun konsumsi sayur juga bisa membuat kamu menggendut. Lho kok gitu?
Menurut ahli gizi Dr Tan Shot Yen, sayur adalah bahan pangan rendah kalori, sehingga tidak membuat gemuk.
Hanya saja, olahan sayur yang dicampur bahan-bahan lain, khususnya yang tinggi kalori, justru akan membuat berat badan meningkat, serta tidak sehat bagi tubuh.
Ia mencontohkan salah satu menu sayuran yang berbahaya, seperti brokoli saus keju. Menu ini terdiri dari 100 gram brokoli, 1 buah kentang, 25 gram tepung terigu, 50 gram keju cheddar parut, 250 ml susu putih, 25 gram margarin, 1 sendok teh saus tomat, garam secukupnya, dan merica secukupnya.
“Inilah contoh kenapa makan sayur jadi menggemukkan tubuh dan tidak sehat,” kata Tan, seperti dikutip dari Liputan6, belum lama ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan alasan mengapa resep tersebut tidak sehat. Pertama, karena lebih banyak produk ultra proses-nya ketimbang brokoli. Kedua, tepung, saos, margarine, keju (fake cheese). Ketiga, mengajak orang terus menggunakan trans fat.
“Padahal WHO sudah bersumpah menghapusnya per 2023,” ujar Tan.
Kemudian, ia meminta masyarakat di Indonesia untuk bekerja keras mengusung pangan sehat. Jangan sampai, sudah banyak masalah, barulah para ahli gizi mulai bermunculan.
Menurutnya, banyak pikiran manipulatif berkembang saat ini. Seperti halnya mie instan yang dibilang lebih sehat jika dicampur beberapa irisan sayur dan telur.
Padahal, cara ini tetap salah karena mi adalah makanan dalam kemasan yang melalui banyak proses.
“There is no right way to do the wrong thing. Kasihan banget literasi gizi kita. Produk ultra proses tak layak bersanding dengan produk Tuhan,” ujarnya.