Mudik 2021, Tetap Waspada Lonjakan Kasus Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sudah memastikan bahwa pemerintah tidak melarang aktivitas mudik menjelang momen Idul Fitri 2021 ini.

Namun, menurut Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, pemerintah tetap mengkaji soal mudik tahun ini, karena liburan panjang berpotensi meningkatkan kasus Covid-19.

“Jadi semuanya masih dalam kajian, dan itu sudah dimasukkan. Liburan panjang pasti menimbulkan peningkatan kasus,” kata Doni di Jakarta, Selasa 16 Maret 2021.

Ia mencontohkan, seperti liburan akhir 2020 lalu. Setelah itu, kasus positif corona meningkat tajam, termasuk angka kematian.

“Jadi ini kan hasil evaluasi. Di sini sudah tahu, terakhir itu liburan panjang tahun baru. Apa yang terjadi kasus aktifnya luar biasa. Kasus aktif tinggi kemudian RS penuh, dampak RS penuh angka kematian meningkat. Angka kematian pada Desember 2020, sebanyak 250 orang per hari rata-rata,” ujarnya.

Doni melanjutkan, soal libur lebaran atau mudik akan dikaji oleh Kementerian PMK yang ditugasi presiden. Namun, Doni tetap berpegang pada pendapatnya jika libur panjang akan menyebabkan kasus corona tinggi.

“Saya selaku kepala satgas tentu akan memberikan masukan bagaimana pengalaman kita semuanya setiap akhir libur panjang pasti dilanjutkan dibarengi dengan peningkatan kasus aktif. Menambah angka kematian, menambah jumlah korban para dokter,” kata dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini