Satukan Giroh Demi Kemajuan Partai, PPP Tegaskan Tak ada Lagi Dualisme Kepemimpinan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Permasalahan dualisme kepemimpinan menjadi salah satu permasalahan yang menyebabkan kemunduran partai persatuan pembangunan (PPP). Namun, hal itu sudah dibereskan karena kedua kubu sudah melebur jadi satu.

“Kita ini melebur. Artinya, yang memang bener-bener kader PPP itu tidak ada masalah, sudah melebur dalam satu kepengurusan,” kata Waksekjen PPP Achmad Baidowi di Grand Sahid Hotel, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu 15 Desember 2019.

Pria yang akrab disapa Awiek itu mengatakan perwakilan dari PPP muktamar Jakarta yang dipimpin Humprey Djemat juga telah hadir pada Mukerna V. Hal itu, menurut dia, menunjukkan bahwa tak ada lagi dualisme dalam tubuh PPP.

“Persoalan ada yang mengaku sebagai ketua umum itu biasa saja. Zaman dulu saja ada yang mengaku nabi palsu aja, nabi aja ada yang ngaku palsu, apa lagi ketua umum. Yang penting PPP hanya satu yang diakui negara dan ikut pemilu. Kami tidak khawatir ada yang ngaku-ngaku,” kata Awiek.

Karena itu, menurut Awiek, ke depan tak ada istilah islah dalam muktamar yang rencananya akan digelar usai Pilkada 2020. Dia pun mempersilakan semua yang merasa kader PPP untuk hadir dalam Muktamar PPP itu.

“Jadi tidak ada istilah Muktamar islah yang ada Muktamar. Muktamar dilakukan oleh DPP yang diakui negara persoalan ada teman-teman yang masih ada di seberang sana ingin bergabung silakan saja, bergabung mengikuti aturan main yang ditetapkan organisasi PPP termasuk ketentuan AD/ART,” katanya.

Berita Terbaru

Perketat Hukuman, di Era Prabowo Narkoba Bukan Lagi Mainan

Oleh: Arifah Winarni *) Masalah narkoba di Indonesia bukan sekadar isu hukum, tetapi juga ancaman serius terhadap masa depan bangsa....
- Advertisement -

Baca berita yang ini