Satu Tentara Tewas, Konflik Ukraina – Rusia Kian Memanas

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Seorang tentara Ukraina tewas dalam pertempuran dengan kelompok separatis yang didukung Rusia, ketika Amerika Serikat kembali memperingatkan Moskow terhadap setiap serangan di negara tersebut.

Selama pidato Malam Tahun Barunya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa mengakhiri perang di timur tetap menjadi prioritasnya. Namun, konflik kembali pecah, meningkatkan ketengangan antara Ukraina-Rusia.

“Seorang prajurit Pasukan Gabungan terluka parah,” kata militer dalam sebuah pernyataan, melansir Daily Sabah, Minggu, 2 Januari 2022.

Pihak militer Ukraina mengungkapkan bahwa kelompok separatis melancarkan tiga serangan dalam kurun waktu 24 jam dengan menggunakan granat peluncur dan senjata ringan. Namun, tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana tentara itu terbunuh.

Ketegangan yang terjadi antara Kiev dan Moskow telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan Rusia mengerahkan puluhan ribu pasukan di dekat perbatasan Ukraina. Dengan Barat menuduh Kremlin merencanakan invasi.

Pada 22 Desember 2021, pemantau internasional mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina telah sepakat memulihkan gencatan senjata, tetapi pada hari berikutnya Kiev dan separatis saling menuduh pelanggaran baru.

Kematian tentara Kiev pada Sabtu (1/1) adalah yang pertama sejak gencatan senjata disepakati. Semua gencatan senjata sebelumnya – termasuk gencatan senjata sebelumnya yang disepakati pada Juli 2020 , berakhir sia-sia.

Kiev telah memerangi pemberontakan pro-Moskow di dua wilayah yang mencoba memisahkan diri – yang berbatasan dengan Rusia sejak 2014, ketika Kremlin menganeksasi semenanjung Krimea Ukraina. Konflik di Ukraina timur sejauh ini telah menewaskan lebih dari 13.000 jiwa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Masyarakat Papua Tegas Menolak Keberadaan OPM

Oleh: Petir Dominggus )* Masyarakat Papua secara tegas menolak keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama ini dianggap sebagai ancaman...
- Advertisement -

Baca berita yang ini