Satu Orang meninggal dunia dalam Tabrakan truk di Puncak Bogor

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia tergencet truk, dalam kecelakaan di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat, Rabu 10 Agustus 2022.

Sepeda motor Vespa milik korban ringsek lantaran terdorong hingga menabrak truk yang ada di depannya.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor, Ipda Angga Nugraha, mengatakan peristiwa terjadi Turunan Selarong, Desa Cipayung Datar, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Kejadian berawal dari truk dengan nopol F 9277 FG yang dikemudikan Nurdin bergerak dari arah Puncak menuju Gadog membawa muatan ayam seberat kurang lebih 2 ton.

Setibanya di lokasi kejadian, saat melintasi jalan menurun, pengemudi tidak berkonsentrasi sehingga menabrak truk bernopol F 8677 GR yang ada di depannya.

“Truk pengangkut ayam ini menabrak kendaraan yang sedang berhenti di antrean karena lalu lintas sedang padat merayap,” terangnya.

Truk tersebut kemudian menabrak motor vespa yang dikemudikan RI (18) hingga terdorong sampai menabrak truk yang ada di depannya.

“Pengendara berikut sepeda motornya terjepit ditengah truk sehingga terjadilah kecelakaan lalu lintas,” ucapnya.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Ciawi, namun akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan akibat mengalami luka parah di bagian kepala.

Polisi masih belum mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. Saat ini, polisi sedang meminta keterangan sopir truk yang terlibat kecelakaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bantuan Sosial Menguatkan Persatuan dan Harapan di Tanah Papua

Oleh: Emanuel Tabuni* Penyaluran bantuan sosial (bansos) di Papua menjadi salah satu bukti nyata bahwakebijakan pemerintah pusat berupaya hadir hingga ke titik-titik terjauh negeri. Di tengah kondisi geografis yang menantang dan kompleksitas sosial yang khas, program bansos tidak hanya berfungsi sebagai instrumen ekonomi, tetapi juga sebagai jembatan empati antara negara dan warganya. Menteri Koordinator BidangPembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwahingga saat ini bansos telah menjangkau sekitar 60 persen keluarga di Indonesia, termasuk wilayah Papua, melalui berbagai skema seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sembako, hingga insentif listrik. Bansos ini awalnya dirancang untuk berlangsung selama tiga bulan di masa pandemiCovid-19, yakni April hingga Juni 2020. Namun, melihat kondisi ekonomi dan sosialyang belum pulih, pemerintah memutuskan memperpanjangnya hingga Desember2020, kecuali Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa yang hanya sampaiSeptember dengan nilai yang disesuaikan. Kebijakan ini menunjukkan bahwafleksibilitas dan adaptasi menjadi kunci dalam merespons krisis, termasuk bagimasyarakat di Papua yang secara geografis dan sosial membutuhkan perhatianekstra. Muhadjir mengakui bahwa tantangan terbesar penyaluran bansos terletak pada masalah sinkronisasi data. Sekitar 20 juta nama penerima belum sepenuhnya sesuaidengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga dibutuhkan percepatanvalidasi dan distribusi. Papua...
- Advertisement -

Baca berita yang ini