MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia siapkan proses transisi menuju ekonomi hijau dalam rangka pengendalian perubahan iklim.
Proses transisi ini bukanlah proses yang mudah. Akan ada banyak implikasi dalam jalannya transisi ini. Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani mengatakan bahwa di negara lain proses transisi ke ekonomi hijau juga menghadapi banyak tantangan khususnya dalam sektor energi.
“Transisi bisa menimbulkan biaya hidup yang meningkat di tahap awal. Ini semakin menantang ketika ekonomi global tengah menghadapi laju inflasi yang tinggi dan juga masih rentan setelah bangkit dari pandemi serta memunculkan sejumlah pilihan politik yang tidak mudah,” kata Sri Mulyani dalam HSBC Summit 2022: Powering the transition to net zero, Indonesia’s pathway for green recovery di Jakarta, 14 September 2022.
Sri Mulyani menambahkan bahwa adanya pandemi Covid-19 dua tahun lalu meninggalkan banyak pelajaran bagi seluruh negara. Salah satunya yaitu semua negara harus saling bekerja sama.
Hal tersebut juga merujuk pada pengendalian perubahan iklim yang pastinya perlu dilakukan oleh semua negara. Semua negara juga merasakan dampak dari perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini.
Transisi menuju program ekonomi hijau ini bertujuan untuk menciptakan perekonomian Indonesia yang ramah terhadap lingkungan. Indonesia mulai secara bertahap perlu beralih dari bahan bakar fosil dan mengoptimalkan penerapan efisiensi energi yang mengarah pada sistem dekarbonisasi energi.