Sang Kekasih Siap Sambut Kebebasan Julian Assange

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Pendiri WikiLeaks, Julian Assange akan segera merasakan angin segar setelah bertahun-tahun berada dalam masa penahanan diri dan penjara. Pengadilan di Inggris akhirnya memutuskan untuk menolak permohonan ekstradisi otoritas Amerika Serikat untuk Assange.

Assange yang berusia 49 tahun itu menghadapi 18 tuduhan pidana karena melanggar undang-undang spionase dan berkonspirasi untuk meretas komputer pemerintah. Tuduhan tersebut terkait publikasi WikiLeaks mengenai ratusan ribu catatan rahasia militer AS dan kabel diplomatik yang menurut pejabat AS mengancam nyawa.

Meskipun Hakim Vanessa Baraitser menerima argumen hukum AS dalam kasus tersebut, dia mengatakan masalah kesehatan mental Assange menjadi alasan penolakan ekstradisi Paman Sam. Departemen Kehakiman AS mengatakan akan terus mengupayakan ekstradisinya dan mengajukan banding atas putusan Hakim Vanessa Baraitser.

Sementara itu, Assange, yang saat ini ditahan di Penjara Belmarsh dengan keamanan tingkat tinggi di London timur, akan berusaha untuk dibebaskan dengan jaminan pada sidang Rabu (6/1). Jika Baraitser mengabulkan permintaannya, maka Assange akan menikmati kebebasan untuk pertama kalinya dalam lebih dari delapan tahun.

WikiLeaks mempublikasi ratusan ribu kabel diplomatik rahasia AS yang mengungkapkan penilaian kritis AS terhadap para pemimpin dunia, dari Presiden Rusia Vladimir Putin hingga anggota keluarga kerajaan Saudi.

Assange menjadi fokus utama internasional awal 2010 ketika WikiLeaks mempublikasikan video rahasia militer AS yang memperlihatkan serangan helikopter Apache tahun 2007 yang menewaskan belasan orang di Baghdad, termasuk dua staf berita Reuters.

Pada Juni 2012, Assange melarikan diri ke Kedutaan Besar Ekuador di London setelah kalah dalam upayanya untuk mencegah ekstradisi ke Swedia, tempat dia dicari untuk diinterogasi atas dugaan kejahatan seksual.

Assange bertahan di kedutaan, hidup dalam kondisi terbatas, hingga diseret keluar pada April 2019. Meskipun kasus Swedia terhadapnya telah dibatalkan saat itu, dia dipenjara karena melanggar ketentuan jaminan Inggris dan para pendukungnya kehilangan jaminan sebesar 93.500 Poundsterling atau sekitar 1,8 miliar Rupiah (1 Pounds = 18,949 Rupiah).

Pria kelahiran Australia itu tetap berada di balik jeruji besi setelah menyelesaikan masa hukumannya sambil menunggu hasil keputusan dari kasus ekstradisi AS, yang akan mencakup banding apa pun.

Sang Kekasih, Stella Moris mengatakan ia akan menyambut kebebasan Assange dan merayakan kebebasan ini bersama kedua buah hatinya. “Kami akan merayakan hari di mana dia pulang,” kata Stella, melansir Reuters, Rabu, 6 Januari 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini