Sambangi Yahukimo, BIN Beri Vaksinasi 136 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, YAHUKIMO – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua melakukan kegiatan vaksinasi tahap I dan II di Kabupaten Yahukimo.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo Lesman Tabuni, vaksinasi tersebut diikuti oleh 136 orang dari target 150 orang.

“Di mana tahap I sebanyak 94 orang, tahap II sebanyak 42 orang. 14 orang tertunda karena tidak hadir dan tensi tinggi,” ujarnya, Kamis 21 Oktober 2021.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas kehadiran peserta vaksinasi. Menurutnya, vaksinasi yang dilakukan ini merupakan tindak lanjut dari program pemerintah pusat guna memutus mata rantai penyebaran covid-19.

“Selain itu, untuk membentuk sistem kekebalan tubuh atau Herd Immunity melawan virus corona,” katanya.

Lesman juga mengimbau peserta yang sudah divaksinasi agar tetap mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan guna menghindari diri terinveksi virus corona.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini