Salah Kesal Ditarik Keluar, Klopp: Hal yang Wajar

Baca Juga

MATA INDONESIA, LIVERPOOL – Raut wajah Mohamed Salah terlihat kesal ketika ditarik keluar saat Liverpool menghadapi Chelsea. Jurgen Klopp bilang itu hal yang wajar.

Liverpool kalah 0-1 lawan Chelsea di Stadion Anfield tengah pekan kemarin. Ini sekaligus kekalahan kelima beruntun Si Merah di kandang sendiri.

Di saat Liverpool sedang berusaha mengejar ketertinggalan, Klopp justru menarik keluar Salah yang notabene andalan Liverpool mengoyak gawang lawan. Saat itu Klopp menilai, pemain asal Mesir sedikit kelelahan.

Terlihat jelas raut wajah Salah yang kesal ketika Klopp menariknya keluar lapangan. Mantan pemain Chelsea itu juga sempat menggeleng-gelengkan kepalanya. Akibatnya, muncul lagi rumor Salah akan meninggalkan Anfield musim depan dimana Barcelona atau Real Madrid menjadi tujuan selanjutnya.

“Saat itu kami ketinggalan 0-1, pasti semua pemain tak senang. Anda ditarik keluar dan bisa bereaksi dengan berbagai cara, karena Anda tak senang dengan keseluruhan pertandingan,” ujar Klopp, dikutip dari Sky Sports, Sabtu 6 Maret 2021.

“Selain itu, Anda ditarik keluar sebagai seorang striker dan Anda berpikir harusnya tetap di lapangan. Itu hal yang biasa dan normal. Seperti itulah kehidupan,” katanya.

Salah masih menjadi pencetak gol terbanyak Liverpool musim ini. Mantan pemain AS Roma sudah mengemas 17 gol di Liga Premier Inggris. Kekalahan dari Chelsea membuat Liverpool terpaku di peringkat tujuh dengan mengemas 43 poin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini