Sah! Persija Rekrut Pemain Asal Jerman

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Persija menambah amunisi untuk menjalani kompetisi Liga 1 musim depan. Macan Kemayoran merekrut pemain asal Jerman, Hanno Behrens dari klub Hansa Rostock.

Dalam rekam jejak sejarah, pemain kelahiran Elmhorn, Jerman 32 tahun lalu itu menjadi pemain Jerman pertama yang berseragam Macan Kemayoran.

Persija resmi mengkontrak Hanno selama tiga tahun ke depan. Pelatih Persija, Thomas Doll, berharap besar kedatangan Hanno bisa menyempurnakan sistem permainan tim agar menjadi yang paling tangguh di musim depan.

“Akhirnya lini tengah kami kedatangan Hanno. Saya sudah beberapa kali meneleponnya untuk berbicara dengan mengenai kepindahannya dan dia sudah tidak sabar untuk datang ke sini,” kata Doll.

“Bagi saya Hanno adalah pemain tengah yang sangat produktif. Saya harap dia bisa membantu lini tengah untuk mengalirkan bola ke depan. Hanno memiliki pengalaman bermain di klub Jerman. Salah satunya klub saya terdahulu, Hansa Rostock dan Hamburg SV,” ujarnya.

Hanno menghabiskan seluruh waktu berkariernya di Jerman. Pemain yang memiliki tinggi 188 cm itu memulai kariernya dari Hamburg SV dan Hamburg SV II (2008-2012) selama empat tahun. Lalu dia bermain untuk Darmstadt 98 selama tiga tahun (2012-2015).

  1. FC Nürnberg menjadi klub terlama yang dibela oleh Hanno (2015-2021). Hanno pun sempat dipercaya menjadi kapten di sana. Hingga akhirnya Hansa Rostock menjadi klub terakhirnya sebelum pindah ke Jakarta.

Hanno termasuk gelandang yang sangat produktif. Selama kariernya, Hanno berhasil mencetak total 54 gol. Hanno mengoleksi tujuh gol saat berseragam Hamburg SV, 12 gol bersama Darmstadt 98, dan 30 gol dalam 181 penampilan bersama 1. FC Nürnberg. Hanno pun membukukan lima gol dan enam assist kala membela Hansa Rostock.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini