Safari Politik Anies, Ferdinand: Wajar Saja Asal Tidak Menyalahgunakan Jabatan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Safari politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan gencar dilakukan, mulai dari kunjungannya ke Jawa Timur dan Jawa Tengah pada bulan April 2021 lalu hingga yang terbaru pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 6 Mei 2021 lalu.

Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai safari politik yang dilakukan Anies merupakan hal yang wajar, namun Ferdinand menegaskan sebaiknya Anies mengambil cuti agar tidak mencampur baurkan urusan negara dengan politik.

“Cuti dulu untuk melakukan kegiatan politiknya jangan mencampur baurkan kegiatan pemerintah dan politik, jangan berpoltik dalam jabatannya,” kata Ferdinand kepada Mata Indoenesia News, Senin 10 Mei 2021.

Hal ini tidak lepas dari status seorang Anies Baswedan yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ferdinand menilai Anies seharusnya menyadari posisinya sebagai seorang kepala daerah.

“Jadi manuver itu sah-sah saja sepanjang mengikuti aturan, Anies ini kan masih tercatat sebagai seorang pejabat negara, dan gubernur harus patuh terhadap aturan-aturan yang ada,” kata Ferdinand.

Adapun, baru-baru ini Anies Baswedan telah bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta pada 6 Mei 2021 lalu. Dalam momentum itu, AHY menegaskan bahwa pertemuannya tersebut tidak ada kaitannya dengan politik praktis.

“Artinya tidak ada pembicaraan soal politik praktis yang terlalu jauh, hanya ingin meyakinkan bahwa dalam situasi negeri yang membutuhkan kehadiran kita semua,” kata AHY.

Sementara Anies menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan selalu menerima dengan tangan terbuka untuk berkolaborasi untuk membangun Jakarta bersama-sama.

“Suatu kehormatan bagi kami Pemprov DKI Jakarta, kolaborasi yang kita kerjakan selama ini Insya Allah makin baik dan makin kuat kita kerjakan sama-sama,” kata Anies.

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini