MATA INDONESIA, NIGER – Sebanyak 60 jiwa dilaporkan tewas dalam sebuah serangan yang dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS di daerah terpencil di sebuah negara bernama Niger.
Insiden tersebut terjadi pada awal bulan ini di daerah terpencil yang berbatasan dengan Burkina Faso dan Mali. Namun, kabar pembataian ini baru muncul belakangan ini.
“Kelompok bersenjata berat dari afiliasi ISIS loka telah menyerang pasukan pertahanan lokal yang dikenal sebagai Komite Kewaspadaan,” kantor berita lokal mengutip pejabat Niger, melansir Russia Today.
“Walikota Desa Banibangou termasuk di antaranya 60 korban meninggal dunia. Sementara 9 orang lainnya dilaporkan masih hilang dan 15 lainnya berhasil lolos dari pembantaian,” ucap polisi lokal kepada AFP.
Wakil pemerintah Kabupaten Banibangou, Zakari Karidjo menggambarkan insiden tersebut sebagai sebuah bentrokan dan membuat kedua belah pihak menderita kerugian.
Sementara Marsadou Soumaila, seorang pejabat di daerah tetangga Ouallam, mengkonfirmasi kematian walikota kepada Reuters.
Beberapa laporan mengatakan serangan itu terjadi di dekat desa Banibangou, sementara yang lain menyatakan bahwa itu terjadi di dekat desa Adab-Dab, sekitar 55 km (32 mil) jauhnya.
Sebuah sumber AFP mengatakan bahwa para gerilyawan telah kembali ke Mali – tempat asal mereka, membawa mayat para pejuang ISIS yang tewas bersama mereka.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Wilayah ini adalah salah satu titik panas dalam konflik kekerasan selama bertahun-tahun antara negara-negara Sahel Afrika Barat – dibantu oleh kekuatan asing, termasuk Prancis – dan sejumlah kelompok ekstremis, termasuk afiliasi Al-Qaeda dan ISIS yang mencari pijakan lokal.
Para ekstremis sering melancarkan serangan ke desa-desa setempat dan – tidak termasuk para korban serangan pekan ini, telah menewaskan lebih dari 530 orang di Niger barat daya tahun ini saja, menurut Proyek Data Lokasi & Peristiwa Konflik Bersenjata, sebuah kelompok yang melacak kekerasan politik.