Ngeri, Rusia Siap Bom Kapal Inggris Jika Macam-macam di Lepas Pantai Krimea

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Rusia memberi peringatan kepada Inggris bahwa mereka akan mengebom kapal angkatan laut Inggris di Laut Hitam jika ada tindakan provokatif lebih lanjut di lepas pantai Krimea –yang dianeksasi Rusia.

Rusia memanggil Duta Besar Inggris di Moskow untuk teguran diplomatik resmi setelah kapal perang itu melakukan pelanggaran di perairan teritorialnya. Namun, menurut Inggris dan sebagian besar dunia, wilayah tersebut adalah milik Ukraina.

Inggris mengatakan bahwa Rusia memberikan laporan yang tidak akurat tentang insiden tersebut. Tidak ada tembakan peringatan yang ditembakkan dan tidak ada bom yang dijatuhkan di jalur kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

“Kami dapat meminta akal sehat, menuntut penghormatan terhadap hukum internasional, dan jika itu tidak berhasil, kami dapat mengebom,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov kepada kantor berita Rusia, melansir Reuters, Jumat, 25 Juni 2021.

Ryabkov, mengacu pada peristiwa versi Moskow di mana sebuah pesawat Rusia membom jalur kapal perusak Inggris, mengatakan bahwa di masa depan bom akan dikirim tidak hanya di jalurnya, tetapi juga tepat sasaran.

Laut Hitam –yang digunakan Rusia untuk memproyeksikan kekuatannya di Mediterania, selama berabad-abad menjadi titik nyala antara Rusia dan para pesaingnya seperti Turki, Prancis, Inggris, serta Amerika Serikat (AS).

Rusia merebut dan menganeksasi semenanjung Krimea dari Ukraina tahun 2014 dan menganggap daerah di sekitar pantainya sebagai perairan Rusia. Negara-negara Barat menganggap Krimea sebagai bagian dari Ukraina dan menolak klaim Rusia atas laut di sekitarnya.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan kapal perang Inggris, yang melakukan perjalanan dari pelabuhan Ukraina Odessa ke pelabuhan Georgia Batumi, bertindak sesuai dengan hukum dan telah berada di perairan internasional.

“Ini adalah perairan Ukraina dan sepenuhnya tepat untuk menggunakannya dari A ke B,” kata Johnson.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menuduh pilot Rusia melakukan manuver pesawat yang tidak aman, yakni 500 kaki (152 m) di atas kapal perang.

“Angkatan Laut Kerajaan Inggris akan selalu menegakkan hukum internasional dan tidak akan menerima campur tangan yang melanggar hukum dengan lintas damai,” ucap Wallace.

Menurut hukum laut internasional, lintas damai mengizinkan sebuah kapal untuk melewati perairan teritorial negara lain selama hal itu tidak mempengaruhi keamanannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini