MATA INDONESIA, KIEV – Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba meremehkan serangan atau invasi Rusia. Ia juga mengatakan jangan percaya dengan prediksi apokaliptik.
Pernyataan ini ia lontarkan setelah para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Moskow telah mengumpulkan 70 persen dari kekuatan militer yang dibutuhkan untuk invasi skala penuh.
Dalam skenario seperti itu, antara 25.000 hingga 50.000 korban sipil mungkin terjadi dengan sebanyak 25.000 tentara Ukraina tewas, kata pejabat AS. Namun, Menlu Dmytro Kuleba kembali menegaskan untuk tidak termakan bualan AS.
“Jangan percaya ramalan apokaliptik. Ibu kota yang berbeda memiliki skenario yang berbeda, tetapi Ukraina siap untuk perkembangan apa pun,” tulis Kuleba dalam akun Twitter, melansir Al Jazeera.
“Hari ini, Ukraina memiliki tentara yang kuat, dukungan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kepercayaan Ukraina pada negara mereka. Musuh seharusnya takut pada kita, bukan kita pada mereka,” sambungnya.
Pemerintahan Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam beberapa pekan terakhir juga mengecilkan ancaman Rusia, bahkan ketika AS memperingatkan serangan akan segera terjadi dan pasukan NATO dalam siaga.
AS dan Inggris telah dituduh membesar-besarkan risiko serangan Rusia, sesuatu yang dengan tegas Moskow berulang kali bantah.