Rupiah Diprediksi Lanjut Menguat Terdorong Positifnya Data Ekonomi Global

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi akan melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 25 Juni 2020. Kemarin, rupiah ditutup menguat 0,22 persen ke level Rp 14.130 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim pun memperkirakan mata uang garuda akan bergerak di kisaran Rp 14.100 hingga 14.150 per dolar AS.

Ia mengatakan, penguatan rupiah dipengaruhi oleh rilis data ekonomi terbaru di Eropa dan AS yang memberikan optimisme akan pemulihan ekonomi.

Di mana, Indeks Manajer Pembelian Flash zona IHS Markit zona euro pada bulan Juni mengalahkan ekspektasi dengan naik menjadi 47,5 dari 31,9 pada bulan Mei lalu.

“Penjualan rumah baru pada Mei 2020 juga melonjak 16,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 676.000 unit. Jauh di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan pertumbuhan 2,9 persen,” ujarnya Rabu sore.

Sementara dari dalam negeri, laju mata uang garuda ditopang oleh kondisi pertumbuhan ekonomi yang masih mampu tumbuh sebesar 2,97 persen pada Kuartal I 2020.

“Kebijakan pemerintah yang juga memperpanjang stimulus terutama di bidang kesehatan, BLT dan bansos sampai akhir tahun 2020 diperkirakan menjadi salah satu upaya untuk menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat tetap terjaga,” katanya.

Selai itu, laju rupiah ikut terbantu dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk terus berupaya untuk menstabilkan mata uang garuda yang dalam bulan-bulan terakhir ini sehingga cukup stabil di level Rp 14.000 per dolar AS.

“BI berupaya mengendalikan inflasi dan melakukan koordinasi dengan pemerintah termasuk OJK dan LPS untuk menentukan bauran kebijakan demi menjaga kedaulatan ekonomi. Salah satu bauran kebijakan yang sdh di jalankan adalah penurunan suku bunga dan suku bunga kredit,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Penetapan Kenaikan UMK 2025, KSPSI Gunungkidul Minta Kenaikan UMK Minimal 10%

Mata Indonesia, Gunungkidul - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Gunungkidul masih menunggu rapat koordinasi lanjutan penetapan besaran upah minimum kabupaten dan terus mengawal penetapan UMK 2025 di Kab. Gunungkidul agar mencapai target minimal 10%.
- Advertisement -

Baca berita yang ini