MATA INDONESIA, AMSTERDAM – Pemerintah Belanda akan mengambil langkah tegas untuk mengekang laju virus corona, ketika mayoritas rumah sakit di negara tersebut fokus menangani pasien terinfeksi virus corona.
Sekitar 85 persen dari populasi orang dewasa Belanda telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19. Namun, kasus di Belanda kini mencapai lebih dari 20.000 kasus baru setiap hari selama sepekan terakhir, melewati angka pada gelombang sebelumnya.
“Tindakan tegas akan diperlukan tidak diragukan lagi,” kata Menteri Kesehatan Belanda, Hugo de Jonge kepada wartawan di Den Haag, melansir Reuters.
Ia mengakui bahwa langkah yang diambil pada awal November ini belum tepat, termasuk pemakaian masker di toko-toko, penguncian sebagian wilayah dengan orang-orang didorong untuk bekerja dari rumah. Sementara bar dan restoran tutup pada jam 08.00 malam.
“Titik kritis tidak akan terjadi dengan sendirinya,” ucap Hugo de Jonge, seraya menambahkan bahwa pemerintah belum membuat keputusan akhir tentang langkah-langkah baru apa yang diperlukan.
Penyiar nasional NOS melaporkan bahwa Tim Manajemen Wabah (OMT) Belanda telah menyarankan pemerintah untuk menutup restoran, bar, dan toko-toko yang tidak penting pada pukul 05.00 sore. Namun, membiarkan sekolah tetap buka.
Usulan pemerintah, yang belum menjadi kebijakan, untuk membatasi akses ke tempat-tempat umum bagi orang-orang yang telah divaksinasi atau baru saja pulih dari Covid-19 memicu kerusuhan tiga malam sejak pekan lalu dan lebih dari 170 orang ditangkap terkait aksi demonstrasi.
Jaringan Nasional untuk Perawatan Kritis mengatakan semua rumah sakit terpaksa menunda operasi rutin untuk membebaskan tempat tidur bagi pasien Covid-19. Belanda telah mencatat lebih dari 2,5 juta kasus dan lebih dari 19.000 kematian sejak pandemi dimulai.
“Ada rumah sakit di beberapa wilayah yang mengurangi perawatan. Kita berbicara tentang perawatan yang membutuhkan tempat tidur. Itu berarti banyak operasi dibatalkan,” kata juru bicara Mariel Croon.
Beberapa pasien COVID-19 Belanda dipindahkan ke rumah sakit Jerman pada pekan ini. Di bawah fase berikutnya dari rencana tanggap krisis, rumah sakit juga dapat meminta bantuan personel militer dan mahasiswa untuk membantu perawat pasien.