Rp 16,2 Triliun untuk Remajakan 540.000 Ha Sawit Rakyat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Target Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari tahun 2020-2022 untuk lahan seluas 540 ribu hektare.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program ini mendapat dukungan pembiayaan. Sumbernya dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS). Nilainya sebesar Rp 30 juta/hektare untuk maksimal lahan seluas 4 hektare/perkebun. Sehingga asumsinya butuh dana sekitar Rp 16,2 triliun untuk target 540 ribu hektare.

Selain dana BPDP-KS, pemerintah juga menyiapkan dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang disubsidi dan grace period selama 5 tahun untuk para pekebun yang melakukan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Dengan dukungan tersebut Pekebun membayar cicilan setelah tanaman sawitnya menghasilkan.

“Program PSR yang hari ini kita laksanakan adalah upaya kita untuk mewujudkan target. Dan keberlanjutan program tersebut,” kata Airlangga, Kamis 24 Februari 2022.

Airlangga menjelaskan program PSR merupakan salah satu Program Strategis Nasional. Hal ini sebagai upaya Pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional. Saat ini rata-rata sebesar 3-4 ton/hektare dan umur tanaman di atas 25 tahun.

Pelaksanaan program PSR dengan penggunaan bibit unggul dan penerapan Good Agriculture Practice (GAP) akan meningkatkan produksi kelapa sawit tanpa harus melakukan pembukaan lahan baru, sehingga dapat meningkatkan pendapatan pekebun rakyat secara optimal.

“Mengingat pentingnya kelapa sawit bagi perekonomian nasional, maka Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat realisasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting dengan berbagai kebijakan salah satunya dengan mendorong bentuk kerja sama strategis multipihak,” jelasnya.

Ketentuan kemitraan selain untuk mempercepat pelaksanaan PSR, sekaligus bertujuan untuk memastikan kualitas kebun sawit rakyat. Apakah  akan tumbuh dengan kualitas yang sama dengan kualitas kebun perusahaan mitranya.

“Perusahaan mitra bertanggung jawab untuk membantu pekebun membangun kebun sawitnya dengan kualitas minimal sama dengan kebun mitranya. Atau bahkan lebih baik dengan memanfaatkan teknologi yang terkini. Serta memastikan aspek keberlanjutan baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan,” ujar Airlangga.

Pada kegiatan tersebut, replanting untuk kebun kelapa sawit milik 1.233 petani swadaya dengan total lahan seluas 2.844 hektare yang tersebar di 16 desa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kondusifitas Kamtibmas Pilkada Papua 2024 Terjamin, Aparat Keamanan Mantapkan Kesiapan

PAPUA — Kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Papua 2024 terjamin, seluruh jajaran...
- Advertisement -

Baca berita yang ini