Rompi Kuning Bergerak, Prancis Krisis

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Suasana di Prancis kembali menegang. Total sekitar 40.500 pengunjuk rasa Rompi Kuning melakukan protes dan demonstrasi di sejumlah daerah di Prancis sejak Sabtu 23 Maret 2019 lalu waktu setempat sampai saat ini.

Di Ibu Kota Prancis, Paris sendiri tercatat jumlah pengunjuk rasa bertambah dari pekan lalu 5.000, pekan ini menjadi 10 ribu pengunjuk rasa.

Pemerintah Prancis sampai harus mengerahkan 6.000 personel kepolisian khusus di ibukota Paris untuk pengamanan. Bahkan dua pesawat tanpa awak dilepas untuk membantu memantau pergerakan Rompi Kuning.

“Kami juga mengerahkan tentara untuk melindungi situs-situs sensitif, sementara polisi menjaga ketertiban,” kata Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castener, seperti dikutip dari laman France24.

Ia mengatkan, polisi sudah menyita barang-barang terlarang yang berpotensi membuat onar. Sekitar 170 orang ditangkap dan ditahan polisi pada unjuk rasa pekan ini.

Bentrokan sempat terjadi di beberapa kota antara aparat dengan Rompi Kuning, seperti di Lille, Lyon, Nantes, Toulouse, Montpellier, dan Nice. Sejak Rompi Kuning bergerak pada 2018 lalu, tercatat total sekitar 2.000 orang yang sudah terluka.

Protes besar demonstran yang menamai diri mereka Rompi Kuning telah rutin dilakukan setiap pekan sejak November 2018 lalu. Warna kuning itu dipilih sebagai tanda darurat pakaian neon yang dibawa pengendara Prancis di setiap kendaraan mereka.

Demonstrasi besar ini dipicu oleh kebijakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menaikkan pajak bahan bakar. Protes ini membuat Prancis krisis dan berefek pada turunnya pertumbuhan ekonomi dari 1,7 persen menjadi 1,4 persen 2019 ini.

Berita Terbaru

Pentingnya Merajut Persatuan Masyarakat Pasca Pilkada 2024

JAKARTA - Pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, integrasi kehidupan sosial masyarakat menjadi salah satu hal yang sangat penting...
- Advertisement -

Baca berita yang ini