Rizieq Shihab Sesumbar Kantongi Izin Keluar dari Arab Saudi, Dubes: Itu surat Deportasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabar tentang kepulangan Rizieq Shihab yang diungkap oleh menantunya, Habib Hanif Alathos menyeruak. Dirinya menyebut Habib Rizieq sudah mengantongi bayan safar atau surat izin keluar dari Arab Saudi.

“Baru saja kami dikabarkan dari Makkah, kemarin dikabarkan oleh Ustaz Shobri (Ketua Umum DPP FPI) bahwa surat cekal sudah dicabut betul, (dan) dendanya sudah dihapus. Hari ini, bayan safar sudah terbit. Artinya, izin keluar dan alhamdulillah hari ini sudah terbit,” kata Hanif dari atas mobil komando dilansir laman Rol.

Dubes RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, angkat bicara terkait kepulangan tersebut. Menurutnya, Bayan Safar merupakan bentuk upaya deportasi Arab Saudi terhadap WNA yang bermasalah dan melakukan pelanggaran di negara tersebut.

Agus Maftuh menegaskan bahwa ada anggapan yang keliru soal Bayan Safar.

“Bayan safar adalah merupakan izin keluar atau exit permit yang sebenarnya merupakan surat perintah untuk mendeportasi warga negara asing, yang melakukan pelanggaran imigrasi atau pelanggaran hukum di Arab Saudi,” ujar Agus Maftuh, beberapa waktu lalu.

Surat itu sendiri berwujud secarik kertas dengan kop Direktorat Umum Imigrasi Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi dan dicetak landscape.

Surat itu berisi tujuh kolom, yakni nomor urut, nomor pelanggar undang-undang, nama pelanggar, nomor iqomah/KTP (jika ada), nomor dokumen (paspor), jenis kelamin dan jenis pelanggaran.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemerintah tidak tahu bagaimana perkembangan status keimigrasian Rizieq termasuk apakah ia sudah mendapat izin keluar atau belum.

“Belum ada update lagi dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi terkait dengan status keimigrasian MRS (Muhammad Rizieq Syihab). Apakah statusnya masih red blinking atau sudah green blinking,” ujarnya.

Ia juga memastikan soal keberadaan surat tersebut di KBRI Riyadh karena surat tersebut diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi yang ditangani langsung oleh kantor ‘syu’bah wafidin’ (divisi orang asing) atau yang lebih dikenal dengan divisi deportasi (tarhil) Direktorat Jenderal Keimigrasian (Al-Mudiriyah al-Amah lil Jawazat).

“Selanjutnya surat tersebut diberikan kepada yang bersangkutan,” katanya.

3 KOMENTAR

  1. Ini kelompok bebal , kalo mau memimpin seharusnya jangan mencaci ato tdk bisa adil, kalo bisanya hanya untuk agama hrsnya ke timur Tengah tdk di negara2 yg sedang berkembang, negara agama pun tdk pernah mbawa kedamaian bisanya menyalahkan, paling benar dan hrs diikuti apa maunya persis spt negara Komunis tapi yg menjijikan malah anti Komunis jadi amat sangat ironis mereka bisa memimpin dunia, kalo otak encer hrsnya tau bahwa Allah menciptakan keberagaman bukan untuk dibasmi spt maunya mereka tapi dipelihara spt dulu pertama mereka ada smp skrng jadi murtad mau menguasai semua persis cara2 malaikat yg jadi setan krn pengen jadi Tuhan

    • Mungkin perlu menanyakan arti sesungguhnya “Bayan Safar” itu kepada Kedubes Arabsaudi di Jkt. Agar tidak terjadi simpang siur pemahaman masyarakat yg berpotensi pd ketidak akuratan informasi yg diperoleh.
      Akan lebih baik bila Dubes tsb menjelaskan melalui telivisi nasional agar seluruh Indonesia bisa melihat dan mendengar langsung.
      Lalu apa konsekwensi “bayan safar” yg selanjutnya dilakukan oleh pemerintahan saudi dikemudian hari bila seseorang telah memperolehnya.

  2. Begitulah kenyataan Dubes indonesia di luar negeri gak memperhatikan warganya, terlepas warga yang baik atau tidak baik,yang bermasalah atau yang tidak bermasalah, tidak seperti negara2 lain contohnya philipin meski di lubang semut sekalipun warganya yang bermasalah tetap diperhatikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wabup Sleman : Ini Komitmen Kita Untuk Membersamai Seluruh Umat Beragama

Mata Indonesia, Sleman - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menghadiri kegiatan Doa Syukur Umat Hindu dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman yang bertempat di Pura Widya Dharma, Dero, Wedomartani, Ngemplak pada Minggu (12/5).
- Advertisement -

Baca berita yang ini